Intermittent fasting (IF) artinya puasa berkala atau diet puasa. Menurut Google, ini adalah metode diet yang mengatur pola makan dengan cara berpuasa dalam waktu tertentu, lalu mengonsumsi makanan dalam waktu tertentu lainnya. Berbeda dengan diet lain yang membatasi jenis makanan, IF lebih fokus pada kapan kita makan, bukan apa yang kita makan.
Beberapa penelitian menunjukkan bahwa IF dapat membantu menurunkan berat badan, meningkatkan sensitivitas insulin, dan mendukung proses detoksifikasi tubuh. Ada beberapa jenis IF, seperti 16:8 (16 jam puasa, 8 jam makan) dan 18:6 (18 jam puasa, 6 jam makan). Hanya saja bagi pemula disarankan untuk memulai dengan metode yang lebih sederhana, seperti 12:12 (12 jam makan, 12 jam puasa), dan bertahap meningkatkan durasi puasa apabila sudah terbiasa.
Senin kemarin adalah hari pertama aku mulai ikutan IF. Bukan karena pengin kurus atau langsing, karena menurutku berat badan segini sudah cukup ideal untuk manusia botol yakult kayak aku. Aku hanya ingin mendetoksifikasi tubuh supaya tidak mudah sakit. Meskipun sejak berhenti kerja aku tidak pernah migren atau sakit kepala lagi, tapi sepertinya jadi lebih sensi terhadap udara di sekitarku. Panas dikit badan bentol-bentol. Dingin dikit badan juga bentol-bentol. Salah makan dikit apalagi. Bentol-bentolnya sih nggak seberapa, gatalnya itu yang luar biasa. Kalau sudah bentol-bentol alamat perangai bakalan kayak kunyuk. Asik garuk-garuk badan nggak habis-habis.
Menurut beberapa orang yang kukenal, kondisi badan bentol-bentol (biduran) bisa jadi disebabkan oleh kondisi stres karena terlalu banyak pikiran. Aku jadi bingung. Aku ini stres apaan ya? Mau makan ya tinggal masak. Kalau males masak ya tinggal beli. Kalau ngantuk tinggal tidur. Pengin nonton film tinggal leyeh-leyeh buka Netflix di handphone atau laptop. Pengin ngemal tinggal naik Bimbar. Nggak punya duit ya duduk manis di rumah saja. Jadi aku bingung juga kalau ada yang bilang aku ini stres 😁
Selain IF aku mengusahakan untuk tetap olah raga. Jika di Batam aku olah raga hanya di dalam rumah dengan panduan Youtube, maka di Jogja aku sempatkan untuk olah raga jalan kaki dua hari sekali. Keliling alun-alun berulang-ulang kayak orang bego. Jalan kaki pulang pergi Maliboro kayak turis tanpa tujuan. Pokoknya kalau belum satu jam aku pasti cari alternatif jalan yang lebih panjang dan lama. Muter-muter saja masuk keluar gang yang ada di seputaran Maliboro. Kalau sudah satu jam barulah aku pulang.
Pertama ikutan IF itu rasanya keinginan untuk makan itu malah meningkat. Apa-apa ingin dimakan. Tapi namanya puasa ya memang harus dicoba untuk bertahan. Beruntung dari dulu aku sudah terbiasa untuk tidak makan lagi selepas jam enam sore. Jadi bisa dibilang aku sudah terbiasa untuk berpuasa IF model 12:12 (12 jam puasa:12 jam makan). Selain itu aku juga mulai skip yang namanya gula. Mulai bikin kopi atau teh tanpa gula. Biasanya tidak bisa hidup tanpa yang manis-manis. Mula-mula susah, tapi lama-lama ya biasa saja. Apalagi kalau ingat banyak kawan yang "lewat" karena kalah melawan penyakit diabetes.
Hari ini baru hari ketiga. Memang belum terlalu berasa hasilnya. Tapi paling tidak aku berharap hasilnya sepadan. Semoga IF ini bisa membuatku menang melawan alergi. Alergi apa saja. Mau udara panas ataupun dingin. Biar nggak mudah garuk-garuk lagi kayak kunyuk 😂