Martina Felesia
Meskipun berpenampilan slenge'an, pada dasarnya aku ini sensi banget...(jieee..sensi nih yee...).  Entah karena kebanyakan baca buku atau kebanyakan nonton sinetron, aku sendiri juga nggak tahu.  Yang jelas, apapun itu, jika pas menyentuh hati, selalu saja bisa membuatku meneteskan air mata (kecuali pas klilipan atau pas kejulek jari sendiri kali ya).  Mau berita sedih kek, berita senang kek, waduh, jangan ditanya lagi pokoknya.  Bisa2 butuh ember tersendiri untuk menampung semua kesedihan maupun kegembiraan itu.  Jadi jangan heran kalau pagi ini, aku sudah dibuat meneteskan air mata ketika membaca blog seorang sahabat yang berkisah tentang kematian suami tercinta.

Aku jadi menyesal, karena beberapa bulan belakangan ini  tidak sempat  "melongok" blog  beberapa teman maupun berbagi status di FB.  Akibatnya aku ketinggalan update berita penting dari beberapa sahabat dunia maya dengan alasan nggak sempat tadi.  Ada yang sudah jadi guru, ada yang melahirkan anak kedua, ada yang pregnant lagi. Bahkan suami si Riris meninggal pun aku nggak tahu.  Pokoknya menyedihkan banget kesannya.  Menyedihkan sekaligus mengesalkan.

Sebenarnya meskipun nggak online, bukan berarti aku sudah tidak cinta ngeblog maupun berbagi cerita dengan para sahabat di dunia maya.  Aku masih cinta kok.  Suer!  Hanya saja kemarin2 itu, tingkat kejenuhan dalam hidupku sedang berada pada posisi paling tinggi.  Namanya jenuh ya pasti akan diiringi oleh rasa malas. Kalau sudah tidur malas bangun.  Kalau sudah bangun malas masak.  Kalau sudah masak malas makan.  Kalau sudah makan malas mandi.  Kalau sudah mandi malas kerja.  Kalau sudah kerja malas ngidupin komputer.  Kalau sudah gitu jangankan ngenet, ngetik pun males.  Ujung2nya bengong wae depan komputer.  Semacam simbiosis yang nggak jelas begitulah.  Berderet-deret rutinitas yang semuanya serba membosankan dan harus dijalani sehari-hari.

Setelah ditelisik dan dirunut-runut ke belakang, salah satu obat dari segala kejenuhan tadi ternyata sepele saja, yaitu : kembali duduk depan komputer dan mulai ngenet lagi.  Ngeblog, menuliskan rasa hati, berbagi status, menanyakan kabar dan berbagi ilmu di forum diskusi online, dan perbanyak main Sudoku. Salah duanya aku mulai buka buku2 doa lagi dan kembali menempatkan diri pada posisi bertobat.  Salah tiganya aku harus banyak tertawa dan bercanda lagi dengan anak2, serta memperbanyak  sabar hati dalam menghadapi kenakalan mereka.  Salah empatnya harus memperbaiki komunikasi yang mulai bolong2 dengan suami, supaya tidak memberikan kesempatan kepada setan untuk memperkeruh suasana.  Salah limanya ya seperti sekarang ini, menikmati hidup dengan mengerjakan sesuatu yang memang ingin sekali kukerjakan.

Jadi kawan, urusan jenuh-jenuhan dan bosan-bosanan seperti di atas, separah apapun, bisa diakalin kok.  Tidak ada masalah di dunia ini yang tidak bisa diselesaikan.  Apalagi kalau masalahnya hanya jenuh atau bosan.  Hanya butuh sedikit kreatifitas dan kemauan untuk meloncat keluar dari semua itu.  Intinya sih, tidak perlu repot2 memikirkan segala sesuatu yang belum pasti.  Pikirkan yang sudah pasti2 saja biar kayak iklan rokok.  Yang penting enjoy your life.  Jangan sia2kan hidup.  Iya kalau bisa hidup seribu tahun lagi.  Kalau nggak sampai esok  hari gimana?

Aku teringat dengan syair dari pujangga Romawi kuno, Horacius, yang dikutip dalam buku Dale Carnegie seperti berikut ini :

Berbahagialah orang, dan berbahagialah dia sendiri
Dia yang dapat menyatakan hari ini miliknya,
Dia yang dapat menyelamatkan diri dengan berkata,
"Biarlah esok menjadi hari yang paling buruk,
toh saya hidup pada hari ini".

So, memandang puisi di atas, apa salahnya membuat resolusi dadakan, meskipun sudah tengah tahun, bahwa hidup harus dinikmati dan dijadikan happy?  Setujukah kawan???  Kalau tidak dan belum setuju, sebaiknya mulai memperbanyak doa pribadi.  Siapa tahu....karena yang namanya penyesalan biasanya muncul belakangan....hehehe......
Label:
3 Responses
  1. Hayo ngeblog lagi .. Ini juga menyemangati diri untuk aktiv lagi :D


  2. Iya Ris.....soalnya kalau sdh ngeblog rasane bisa enteng.....hehehe


  3. setuju...aku juga sering merasa seperti itu...jenuh g ketulungan...makasih....