![]() |
Changi airport S'pore - Dec 2022 |
Ada beberapa cara yang kulakukan agar bisa move on dari lingkaran kehidupan, orang-orang, dan peristiwa yang seringkali diliputi galau menggalau, ribet dan terlalu tebang pilih, sehingga mengganggu keseimbangan dalam jiwaku. Cara ini sangat efektif untuk diriku secara pribadi, dan mungkin berguna juga untuk orang lain yang merasa hidupnya sungguh tidak jelas sehingga diam-diam menyimpan frustasi yang mendalam tanpa tahu apa yang menyebabkan kefrustasian tersebut. Berikut ini beberapa cara di antaranya yang kuterapkan untuk diriku sendiri:
1. Keluar dari Grup WA
Keluar dari grup WA yang anggotanya sungguh 'tak iya' menurutku adalah keputusan terbaik. Contohnya keluar dari grup WA alumni sekolah. Grup seperti ini sebenarnya beranggotakan orang-orang yang sudah atau memang pernah kenal belasan tahun yang lalu. Biasanya para anggotanya terlihat sangat akrab dan dekat satu sama lain terutama pada saat bercengkerama di chattingan. Pokoknya terlihat akrab banget dah. Saking akrabnya sampai ada yang rela melakukan penggalangan dana dan ada juga yang mau mendonasikan dana untuk anggota lain yang sedang terkena musibah. Kenapa? Karena setiap anggota di dalamnya merasa menjadi bagian dari saudara. Saya ulangi, menjadi bagian dari SAUDARA loh! Dianggap saudara gitu.
Tetapi pada kenyataannya tidak demikian. Ada grup WA yang mungkin lupa ada aturan tidak tertulis yang harus diperhatikan dalam suatu grup, yang anggotanya terdiri dari berbagai macam orang, yaitu kurangnya toleransi. Biasanya saking terlalu akrab, kita malah lupa bahwa ada anggota lain yang sebenarnya berbeda. Contohnya pada saat hari raya keagamaan tertentu bagi yang mayoritas, semua anggota berusaha mengucapkan 'selamat'. Tetapi pada hari raya keagamaan bagi anggota yang minoritas, tidak ada satu pun yang memberikan ucapan selamat. Terlihat sepele, tetapi sebenarnya sungguh menyakitkan. Meskipun tidak berharap diberikan ucapan selamat, hal seperti ini semakin membuatku yakin untuk keluar.
2. Tidak keluar rumah kalau tidak perlu
Semenjak memutuskan untuk pensiun dini, aku lebih suka beraktivitas di dalam rumah daripada di luar rumah. Sebisa mungkin berusaha mengurangi kegiatan di luar. Kalau nggak penting-penting banget lebih baik di rumah saja. Bisa memasak suka-suka meskipun bukan pakar memasak. Bisa leyehan sambil drakoran. Bisa membaca buku sepuasnya. Bisa olah raga dengan gaya apa saja. Dan bisa pakai baju sesukanya tanpa takut dikomentari siapa saja. Pokoknya tidak ada yang namanya membosankan karena memang dikerjakan tanpa beban. Membatasi keluar rumah selain menyehatkan jiwa juga menyehatkan isi dompet tentunya.
3. Belajar hal-hal baru