Martina Felesia

Anak bujang akhirnya lulus SMA.  Setengah tahun ditempuh dari rumah karena covid.  Sisanya dijalani di kota kelahiran bapaknya, Yogyakarta.  Anak yang dari dulu serba introvert dan hanya tahu ngomong kalau diminta ternyata sudah lulus SMA.  Baru sadar betapa waktu cepat sekali berlalu.  Seolah baru kemarin dia SD, SMP dan tiba-tiba saja sudah menyelasaikan SMA nya.  Masih tetap irit kata.  Masih suka ganggu-ganggu dan ngisengin mamaknya.  Tapi tiba-tiba sudah melebihi tinggi bapaknya.

Satu hari sebelum hari H gurunya mengirimkan link youtube untuk live streaming acara perpisahan sekolah.  Jadi aku yang pada saat hari perpisahan malah berada di luar kota masih bisa ikut menyaksikan walau hanya dari jauh.  Karena budenya juga sedang ada acara penting lainnya, maka anak bujangku terpaksa harus datang sendiri.  "Ngak papa kok.  Banyak kawannya, Bun!", dia menegaskan.  Pinjam jas dan dasi dari pakdenya, kemeja dari kawannya.  Semuanya serba minjem.  Lha memang dari dulu nggak punya yang namanya jas maupun dasi.  Semua diusahakan sendiri.  Aku hanya memantau-mantau saja dari jauh.
 
Melihatnya naik ke panggung untuk menerima tanda kelulusan hanya dari youtube membuatku terharu.  Ingat betapa introvertnya dia sejak dulu.  Dari tiga bersaudara hanya dia satu-satunya yang tidak punya ijasah TK 😁 Kek mana mau punya ijasah orang setiap tiga bulan sekali ganti sekolah.  Sana nggak cocok pindah sini.  Sini nggak cocok pindah sana.  Sampai tiba waktunya masuk SD tetap saja nggak kesampaian punya ijasah.  Jadi ya begitulah.  Untung waktu masuk SD tidak pernah dimintai ijasah TK 😁
Bruder Titus (KepSek), Altar, Bu Lia (Wali Kelas)

Melihatnya tiba-tiba lulus SMA dan tumbuh menjadi siswa yang mandiri membuatku bersyukur karena sudah 'tega' melepasnya jauh dari rumah.  Meskipun tempat tinggal berdekatan dengan bude-budenya, tetapi pesanku di manapun tetap sama:  "Jangan pernah merepotkan bude!  Apa yang bisa dikerjakan kerjakanlah sendiri."  Dan syukurlah semuanya masih berjalan dengan baik-baik saja.  Bedanya kalau dulu dia sendiri sekarang sudah tinggal berdua bersama adiknya.

Meskipun sudah menerima tanda kelulusan, tetapi perjalanan masih panjang.  Masih jauh dari kata betul-betul mandiri.   Masih harus berjuang lagi untuk bisa lanjut ke jenjang selanjutnya.  Yang penting jangan sampai patah arang.  Selalu kuingatkan untuk berani mencoba sesuatu yang baik.  Masalah berhasil atau gagal itu urusan belakang.  Lebih baik mencoba dan ikut berjuang daripada tidak melakukan apa-apa sama sekali.  Harapannya sih semoga semua berjalan dengan baik sesuai harapan.  Tetapi semua itu tetap kembali kepada kenyataan nantinya.

"Selamat ya, Mas.  Jangan pernah menyerah untuk sesuatu yang tidak mudah!"

#blessday7May2024
Label:
0 Responses