Ini cerita tentang liburan awal Mei 2016 kemarin. 5-7 Mei. Liburan akhir pekan yang paling menyebalkan dan paling memilukan bagi keluarga Pak Djokowi (cie...cie....memilukan nih yee...). Mau ditulis kok ya ngeselin kali. Nggak ditulis kok ya sayang banget karena bisa menjadi kenangan yang tidak terlupakan. Akhirnya dengan semangat lupa2 ingat, ketulis juga kisah perjalanan seuprit 3 hari menuju tanah seberang: Malaysia.
Mengingat ini perjalanan ikut Tour & Travel, mau nggak mau acara booking ferry pun harus ikut jadwal yang sudah ditetapkan oleh pihak pengelola Tour & Travel. Tidak bisa booking suka2. Parahnya lagi kami harus naik ferry ke-2 jam 07.40WIB, menuju Singapore terlebih dahulu meskipun tujuannya ke Malaysia. Maklum, namanya juga Tour. Tiket pasti dicarinya yang murah meriah. Dibandingkan dengan lewat Stulang Laut (JohorBaru), lewat Singapore adalah alternatif yang memang jauh lebih murah. Jika tiket Batam - Johor Baru dipatok kurang lebih Rp290.000 PP di luar passenger tax, maka tiket Batam-Singapore hanya Rp270.000 PP sudah termasuk passenger tax. Ya...meskipun jalannya lebih rumit dan berbelit-belit.
Baru di imigrasi Batam saja hati ini sudah galau. Bagaimana tidak, sepertinya hampir separuh penduduk Batam memutuskan untuk pergi berlibur ke Singapore. Antrian mengular dan sepertinya semakin siang semakin panjang. Hampir satu jam sendiri untuk berantri ria di imigrasi Batam. Selain bikin kaki pegel, hati juga ikut pegel melihat sebagian besar manusia yang tidak mau antri dan sibuk menyerobot antrian orang lain. Penampilan sih boleh keren dan relijiyes. Tapi kelakuannya norak dan memalukan.
Kurang lebih satu jam perjalanan dari Batam ke Singapore tidak begitu terasa. Tiba2 saja sudah sampai Harbour Front Singapore. Hanya saja yaitu tadi, seberapa lincahnya kaki melangkah, tetap saja kegalauan makin menjadi melihat antrian di imigrasi Singapore. Kali ini lebih panjang mengular dibanding di imigrasi Batam. Bukan hanya sebaris. Sekarang malah dobel baris. Dua lajur bro....!!
![]() |
Tersenyum di tengah penat |
Setelah hampir dua jam menahan capek, lapar dan omelan, akhirnya penderitaan antri pun berakhir. Dengan wajah kuyu dan penampilan kusut masai, beristirahatlah kami untuk menunggu didata dari pihak Tournya. Setelah menunggu lama, akhirnya semua peserta komplit jumlahnya. Sudah hampir jam 12 waktu Singapore. Sudah siang dan perut terasa keroncongan. Untung anak2 membawa bekal banyak kue. Lumayan, untuk pengganjal perut sementara waktu.
![]() |
Kelelahan di HF Singapore |
Tak lama kemudian bus pariwisata yang akan mengantar kami ke Malaysia datang. Perjalanan akan dilanjutkan untuk check-out di imigrasi Singapore-Johor Baru. Dan...yaelaaahhh....rupanya penderitaan kami belum berakhir. Antrian di imigrasi Singapore Johor Baru tak kalah serunya dengan imigrasi Singapore HFC. Panjang dan berjubel. Haiyaaa...jadi kapan nyampainya ke Malaysia kalau begini?
Setelah hampir satu setengah jam menikmati antrian yang tidak kunjung habis, jam 13.30 MT, kami masih harus berurusan lagi dengan imigrasi. Kali ini dengan imigrasi Malaysia. Tidak sedetail dan serumit di Singapore. Jadi, meskipun antrian panjang, selesainya cepat. Sekitar jam duaan waktu Malaysia, semua urusan kelar. Setelah briefing singkat oleh Tour Leader, akhirnya kami pun melaju ke Kuala Lumpur diiringi hujan menderai-derai. Meskipun capek dan lelah, kulihat anak2 senang2 saja. Tas mereka full makanan. Antri berjam-jam bukan masalah sepertinya.
Perjalanan dari Johor Baru ke Kuala Lumpur diperkirakan sekitar 5 jam. Jadi menurut perkiraan, sampai di Kuala Lumpur sekitar jam tujuh malam waktu Malaysia. Daripada mubazir, anak2 kusuruh tidur sepanjang perjalanan. Dan ternyata mereka bisa tidur dengan pulas. Sementara aku, malah tidak sanggup memejamkan mata sama sekali. Meskipun sepanjang perjalanan hanya nampak kebun kelapa sawit, aku tetap menikmatinya. Memandang hujan, adalah kesukaan yang tidak mau kulewatkan.

Setelah makan, masih ada kesempatan beberapa menit untuk berbenah dan bersih2, sekalian menyelasaikan urusan yang belum kelar di toilet (tandas). Maklum, perjalanan masih sekitar tiga jam lagi. Belum tentu bus nanti bisa berhenti lagi. Selain itu, sepertinya pak sopir harus segera mengejar target supaya bisa sampai di KL tepat waktu. Tapi, mengingat hujan yang tidak kunjung berhenti sejak siang dan mendung yang tampilannya merata, kecil kemungkinan kami bisa sampai tepat waktu dan langsung keliling KL di waktu malam. So, acara tidur pun berlanjut lagi di dalam bus.
![]() |
Mejeng di Medan Selera |
Setelah kurang lebih 5 jam menempuh perjalanan, akhirnya sampai juga kami di Kuala Lumpur. Ternyata sudah hampir jam 8 malam. Keinginan untuk melihat menara Twin Tower di saat malam tidak kesampaian. Gerimis masih mengiringi sampai ke KL saat kami tiba. Kami hanya bisa memandang Twin Tower dengan kerlap kerlip lampunya yang menakjubkan dari kejauhan. Berharap besok ada kesempatan untuk mejeng di sana, meskipun hanya sebentar saja.
Dengan terseok karena lelah, kami melangkah menuju hotel. Kali ini kami menginap di hotel Ankasa, daerah Purdu. Hotelnya entah bintang berapa. Namun demikian, tempatnya bersih, rapi dan dekat dengan China Town serta kedai2 makanan. Sepertinya asyik juga lokasinya. Dekat kemana-mana pokoknya.
Sebelum tidur, aku dan suami menyempatkan diri untuk keluar sebentar. Alasannya sih mencari makan malam buat anak2. Tapi aslinya pengin kluyuran malam2. Berbekal payung karena masih gerimis, kami berdua menyusuri jalanan sepanjang China Town. Sepertinya tidak terlalu ramai karena hujan. Sepertinya hujan dan udara dingin menghalangi orang untuk melakukan aktifitas di luar rumah (kecuali kami tentunya).
Setelah penat menyusuri jalan, akhirnya kami membeli nasi goreng dan mie goreng. Sepertinya sih yang jualan orang Melayu. Jadi cocoklah karena selera kami memang selera kampung. Kubeli juga beberapa gorengan 'haram' yang dijual di kedai Cina. Sepertinya enak sih kalau melihat tampilannya. Urusan kolesterol belakanganlah...hahahaha!
Setelah penat menyusuri jalan, akhirnya kami membeli nasi goreng dan mie goreng. Sepertinya sih yang jualan orang Melayu. Jadi cocoklah karena selera kami memang selera kampung. Kubeli juga beberapa gorengan 'haram' yang dijual di kedai Cina. Sepertinya enak sih kalau melihat tampilannya. Urusan kolesterol belakanganlah...hahahaha!
Sesampai di hotel, ternyata nasi goreng dan mie goreng tak ada rasanya. Hambar. Kurasa orangnya lupa memberi garam. Hayoyo....cem mane ini?? Akhirnya harus dibuang sia2 dong! Untung masih ada gorengan. Anak2 yang sebelumnya nggak doyan makanan 'haram' akhirnya berebut juga. Lha mau gimana lagi? Daripada nggak makan?
Ahhh......Kuala Lumpur. Akhirnya kami sampai di sini juga. Ini baru hari pertama. Sepertinya aku bakal terlelap dalam mimpi panjang. Hujan deras, dingin AC kamar, ditambah kepenatan luar biasa hari ini, adalah obat tidur yang luar biasa mujarab.
Ahhh......Kuala Lumpur. Akhirnya kami sampai di sini juga. Ini baru hari pertama. Sepertinya aku bakal terlelap dalam mimpi panjang. Hujan deras, dingin AC kamar, ditambah kepenatan luar biasa hari ini, adalah obat tidur yang luar biasa mujarab.
Night KL, see you tomorrow... :)
* Bersambung ke Holiday Part 2 - 6 May 2016