6 Mei 2016. Hari ini sepertinya acaranya full. Setelah kemarin waktunya seharian mubazir dihabiskan di imigrasi dan di jalan, maka hari ini kami berharap acaranya yang seru2 saja supaya hari yang mengecewakan bisa digantikan dengan hari menggembirakan.
* Twin Towers
Kalau kemarin malam Twin Towers Petronas terlihat begitu indah, dengan gemerlap lampunya yang bercahaya, maka pagi ini dia terlihat lebih megah dan gagah. Maklum, pagi ini kami bisa melihatnya dari dekat dan bisa berfoto-foto narsis di depannya.
Ternyata untuk narsis di depan Twin
Towers ini lumayan susah loh. Biarpun 'angle'nya harus jungkir balik
supaya kedua menaranya kelihatan jelas pada saat kita berfoto, tetap
saja tidak bisa dapat hasil yang manis seratus persen. Kalau mau kedua menaranya nampak
jelas, otomatis kaminya yang nggak kelihatan dong. Gak mungkin kan kami
moto-moto menara doang? Jauh2 ke Kuala Lumpur gitu loh.... #mringis.com
Setelah capek hadap sana-sini sesuai arahan Pak potograper, akhirnya dapat juga kami 'angle' yang bagus. Lumayan, meskipun hasilnya kami terlihat seperti orang yang mau ambil foto 3x4 untuk pembuatan KTP.
* Istana Negara
Selanjutnya Tour guide membawa kami menuju Istana Negara. Ini adalah pusat pemerintahan negara Malaysia. Segala kegiatan yang bersifat kenegaraan biasanya dilangsungkan di sini. Tempatnya keren. Lebih mirip lokasi wisata daripada istana negara. Sayangnya kami hanya bisa melihat dari jauh Istana Negara kebanggaan Malaysia ini karena tidak diperuntukan untuk umum.
![]() |
Djokowi's w/out emak |
![]() |
Emak dan Pilar |
Meskipun demikian, dapat jugalah kami beberapa gambar cantik yang bisa di'upload' di luar pagar. Tidak terlalu penting betapa panjang lebar cerita sejarah berkaitan dengan Istana Negara Malaysia. Yang terpenting adalah bukti otentik bahwa kami sudah pernah sampai ke sana..hihihi :)
Sulungku juga hepi. Selain bisa narsis sepuasnya, dia sempat bertemu dengan rombongan guru2 SMA-nya yang juga sedang ikutan Tour. Hanya saja beda rombngan dengan kami. Setelah berbasa-basi sebentar, kami pun meninggalkan area Istana Negara.
Belum juga tengah hari dan panasnya Malaysia sudah setengah mati. Hadeuh...bisa gosong pantat wajan nih kalau nekat berpanas-panas di bawah terik matahari (aslinya sih memang sudah gosong, tapi bukan mirip pantat wajan). Daripada penyesalan seumur jagung, aku mengalah masuk ke dalam bus dan duduk manis menunggu yang lagi narsis di luaran sana.
* Dataran Merdeka
Tak menunggu waktu lama, perjalanan dilanjutkan menuju Dataran Merdeka. Tidak perlu berpanjang lebar untuk menjelaskan sejarahnya, yang jelas kami senang bisa sampai di tempat yang cantik ini. Namanya juga liburan, bukan sedang study tour. Jadi, sesuai kata hati, kami hanya ingin foto2 saja.
![]() |
Lunar in action |
Di ujung acara, kami diarahkan menuju toko souvenir yang terdapat di dalam galeri. Iseng-iseng lihat harga payung : RM60. Alamak!! Payung saja RM60? Kalau dirupiahkan RM1=Rp.3.300, berarti payung tersebut seharga Rp198.000. Tunggu nanti pulang ke Batam sajalah. Tinggal pergi ke pasar Aviari dan bisa dapat payung seharga Rp30.000...hahaha!
![]() |
Pak Djoko in action |
Sambil menunggu Kak Pilar yang masih keliling2 di dalam galeri, Mas Altar sibuk mengambil gambar ayah yang pengin narsis juga di depan galeri. Seperti biasa, dengan gaya foto KTP.
Sayangnya kami datang agak pagi. Jadi ada beberapa area yang masih tutup. Alhasil kami hanya bisa foto2 di beberapa tempat yang memang terbuka untuk umum. As a reminder, please bring your umbrella if you want to go around in a sunny day. Selain untuk mencegah kulit menjadi gosong, juga untuk menghambat kepala terkena panas matahari secara langsung. Jika tidak, tanggung akibatnya jika kepala mulai berdenyut karena panas.
* Butik Coklat
Acara selanjtnya mampir ke tempat pembuatan coklat, di mana para pengunjung diijinkan untuk mencicip coklat free. Memang sih free-nya itu cuma seuprit2. Tapi anak2 antusias untuk mencicip yang ujung2nya malak emaknya untuk beli juga.
* Batu Caves
Hari sudah menjelang siang ketika bus mengarah ke Batu Caves. Ini adalah tempat ibadah umat Hindu yang menjadi salah satu destinasi wisata di Malaysia. Sayangnya hanya kak Pilar dan ayah yang sanggup untuk turun dari bus. Emak dan dua krucil sibuk melanjutkan tidur karena kecapekan. Belum lagi perut terasa keroncongan karena belum makan siang. Alhasil yang punya bukti penampakan di Batu Caves hanya si kakak.
* Genting Highland
Sesudah mengisi perut yang serba cepat dan murah meriah di warung Padang, kami melanjutkan perjalanan ke Genting Highland. Jalan berkelok-kelok menuju ke puncak Genting. Kalau tidak kuat bisa hoek2 alias muntah2 sepanjang jalan. Apalagi perut kekenyangan sesudah makan.
Perjalanan yang memabukkan menuju puncak Genting Highland terbayar dengan keindahan di puncak Genting. Saatnya untuk naik cable car melewati puncak gunung dan hutan belantara. Berada di ketinggian, memandang rimbunnya hutan, kabut dan bunyi teriakan monyet hutan dari dalam cable car, membuat adrenalin mengalir cepat. Antara berani dan takut mati. Tidak bisa membayangkan kalau seandainya cable car sampai macet di ketinggian atau jatuh di area hutan.
Setelah kurang lebih 10 menit mengudara, ada kesempatan untuk berjalan-jalan sejenak di Genting Resort World. Mengingat Genting Highland adalah destinasi wisata yang salah satunya menyediakan tempat perjudian secara legal, bisa dimaklumi jika tempat ini terkesan mewah dan eksklusif. Toko2 yang menjajakan barang branded berjajar rapi dan bersih. Terlihat mayoritas pengunjungnya pun tampil glamour dan menarik.
Puas sight seeing, akhirnya kami harus kembali turun dari puncak Genting Highland. Lagi2 naik cable car untuk bisa kembali ke stasiun sebelumnya. Lagi2 adrenalin dipaksa berpacu cepat saat cable car meluncur pulang. Jujur saja, perjalanan ke Genting Highland hari ini adalah acara yang paling the best di antara semua acara lainnya. Kami semua happy meskipun badan terasa lelah luar biasa.
Acara hari ini ditutup dengan mencari makan malam di Sungai Wang. Tempat yang semula kubayangkan berkaitan dengan sungai ini ternyata bukan sungai, melainkan nama sebuah pusat perbelanjaan di kota Kuala Lumpur. Ahai.....salah persepsi deh gue...hehehe. Pantas saja semua orang menenteng barang belanjaan.
Malam ini kami tidur dengan bahagia. Maklum, setelah kemarin full terlunta-lunta di imigrasi, hari ini ada juga yang bisa kami jadikan kenang-kenangan. Meskipun serba singkat, segalanya serba menyenangkan. Sebelum tidur, kami sempatkan untuk berbenah karena esok hari kami sudah harus kembali ke Batam melewati Singapore lagi.
Besok adalah besok. Yang penting today we're happy!!!
* Bersambung ke Holiday Part 3 -7 May 2016