Jauhkanlah kami dari orang-orang
yang membosankan hari ini. Karena
orang-orang seperti inilah yang membuat hidup orang lain tidak hepi. Bagaimana mau hepi, lha semua serba meneng-menengan, serba bisik-bisikan,
serba dempet-dempetan, tapi untuk
kalangan sendiri. Yang lain cuman
ngontrak. Lebih tepatnya lagi yang lain
cuman numpang ngetik, foto copy dan
makan.
Setelah main Sudoku setengah jam
pada saat jam istirahat kantor, harus ada yang ditulis dong. Tentang apa?
Mbuh! Aku juga bingung mau nulis apa lagi. Yang jelas, sekarang ini, resolusinya setiap
hari minimal harus ada satu tulisan. Ini
penting karena daya tangkap dan daya ingat otak kita terbatas. Jadi apa yang sekiranya bisa dituliskan, ya
tuliskan saja. Tentang apa saja. Suatu saat pada waktu kita ingin mengenang
seperti apa kita, dan apa sih yang terjadi pada hari ke-147 di tahun 2020 itu
menurut kita, sudah ada catatannya, yang bisa dibaca-baca sambil ketawa-ketawa.
Sejak musim covid-covid ini, aku
jadi rajin berjemur. Daripada eyel-eyelan berjemur jam berapa yang
masuk akal menurut ahli kesehatan, jam 8 atau jam 10 pagi, aku putuskan untuk
berjemur jam 9 pagi saja. Biar
adil! Yang penting ada mataharinya. Karena terkadang sudah siap-siap berjemur,
eh, malah keduluan turun hujan. Pada akhirnya, jika kira-kira jarum jam sudah
mendekati angka 9 dan matahari terlihat sumringah
di luar, cepat-cepat aku keluar ruangan dan berjemur ala-ala sambil main
Sudoku. Berdiri atau duduk sama
saja. Yang jelas, minimal setengah jam aku
menjemur badan sampai keringatan.
Kalau di rumah jangankan untuk
berjemur, mau keluar rumah saja malas-malasan.
Lebih enak leyeh-leyeh. Kalau lagi baik hatinya ikutan olah raga
zumba dari you tube. Atau sekali-kali
beryoga ria khusus untuk pemula. Hitung-hitung
sebagai pengganti jogging rutin yang
terhambat gara-gara mengikuti protokol kesehatan berkaitan dengan covid-covid
ini. Setengah jam bergoyang zumba di
youtube lumayan juga keringatnya. Baru
berhenti sesudah tubuh basah kuyub oleh keringat, meskipun instruktur di
youtube belum menyatakan untuk berhenti...hehehe.
Hari ini Selasa. Rasanya malas sekali memulai aktifitas kerja
setelah 5 hari menikmati libur yang asoi di rumah bersama suami dan
anak-anak. Apalagi dengan suasana kantor
yang sunyi sepi mirip kuburan ini. Macam
tak ada mahkluk yang bernyawa di dalamnya.
Kalau tidak sering-sering kuraba detak jantungku, mungkin aku juga
berpikir bahwa aku pun sudah mati.
Untunglah aku sebentar-sebentar pengin buang air kecil karena banyak
minum air putih. Jadi bisa kembali sadar
bahwa ternyata aku masih bernyawa.
Pas jam istirahat hujan turun
dengan malasnya. Tidak deras. Hanya sekedar menderai seadanya. Tidak sebanding dengan panas terik matahari
yang tadi pagi mengintervensi waktu berjemurku dari setengah jam menjadi dua puluh menit saja saking
panasnya. Mendung lumayan gelap. Guruh pun sesekali bersahut-sahutan. Tapi hujannya banyak berhentinya daripada lanjutnya. Sekarang malah sudah berhenti sama
sekali. Tinggal angin saja yang berlalu
lalang tanpa alasan.
Ujung mataku sepintas memandang
keluar lewat jendela. Di seberang jalan,
bunga tabebuya yang katanya kembarannya sakura itu sudah terlihat berbunga
lagi. Mengambil warna ungu muda
cenderung pink kalau dilihat dari jauh.
Cantik! Lumayan ada yang
indah-indah yang bisa dilihat. Daripada
tidak ada satu pun yang bisa dilihat, ye kan, ye kan?
Semoga hari ini kita semua
dilimpahkan kesehatan. Tetap jaga jarak,
pakai masker dan rajin cuci tangan pakai sabun.
Kalau nggak sempat sabunan ya pakai hand
sanitizer. Rajin olah raga biar pun
hanya setengah jam sehari. Rajin
berjemur dan juga rajin makan biar kesehatan jasmani terpenuhi. Semoga ke depannya, pada saat “New
Normal Life” diberlakukan semua sudah pinter-pinter. Sudah otomatis saja melakukan semua protokol
kesehatan penangkal covid tanpa disuruh-disuruh lagi. Jangan jadi orang bebal, itu saja. Minimal janganlah membawa orang lain ke dalam
kebebalan yang hakiki, dan jangan
membawa orang lain ke dalam bahaya yang mematikan.
#Selasa, 26 Mei 2020 - 14.05WIB