Puluhan tahun bekerja di
perusahaan ini, baru kali ini aku tidak merindukan kantor. Sungguh!
Mungkin karena efek pandemi yang tidak kunjung usai, atau karena situasi
yang sekarang ini kuhadapai, aku juga tidak tahu. Yang jelas, kantor bagiku bukan lagi tempat
yang menyenangkan walaupun hanya sekedar untuk berhahahihi. Serba membosankan. Serba mengantukkan. Dan segala serba-serba yang lainnya. Pokoknya segala macam serba ada di sini,
tetapi bukan toko serba ada.
Hiburan satu-satunya di
ruangan hanyalah musik dari komputer yang lagune
ya itu-itu lagi. Dari pagi mulai masuk
kerja sampai mau pulang yang didengar ya itu-itu juga. Bayangkan saja, aku yang biasanya kreatif
dengan segala macam ide kerja supaya tidak bosan sekarang ini malah mak klakep...blangkemen....bingung
memikirkan apa yang mau dikerjakan.
Mengedit SOP sudah. Mengerjakan
tugas rutin sudah. Membuat kopi juga
sudah. Yang belum mungkin hanya bergibah. Lha gimana mau bergibah, orang mulutnya ditutup masker. Selain supaya nggak gampang nggremil alias nyemilin makanan ya supaya dijauhkan dari dosa gibah itu tadi.
Yang paling membosankan
sebenarnya mungkin selain tidak bisa berhahahihi lagi ya karena kami sudah
tidak bisa lagi bebas melalak-lalak
ke mall setiap hari Jumat. Semenjak
Batam dijadikan zona merah daerah terdampak Covid-19, aku hanya bisa work from office sambil rajin-rajin
berdoa supaya bisa pulang pergi ke tempat kerja dengan selamat dan tidak
ketularan penyakit mematikan ini, karena pulang pergi masih harus naik
angkot. Angkot adalah angkutan umum yang
menurutku paling beresiko. Dengan
penumpang yang berganti-ganti dan tingkat kesadaran sopir yang berbeda-beda
dalam menghadapi pandemi ini, sering membuatku ngeri. Tapi apa mau di kata. Jalan satu-satunya ya memang hanya berdoa,
selain menjaga kebersihan diri sendiri tentunya.
Gara-gara Covid-19, aku
jadi lebih peduli masalah kesehatan.
Rajin cuci tangna pakai sabun, rajin pakai handsanitizer. Rajin ngomelin
orang yang nggak pakai masker dan tidak jaga jarak. Dan rajin mandi! Selain sadar pentingnya arti kesehatan, aku
juga sadar pentingnya arti refreshing
dan ngibadah ngemall setiap hari Jumat.. Ternyata bersenang-senang walaupun hanya
sekejab itu mampu menyehatkan. Istirahat
yang hanya satu setengah jam dipakai untuk mencari makanan yang ada menu
diskonnya dan muterin mall hanya untuk ngoprak-ngoprak baju diskonan. Ketawa ketiwi yang terkadang tidak tahu sedang
menertawakan apa. Itu semua secara tidak
langsung menyehatkan karena membuat kami bebas tertawa dan bersenda gurau. Sekarang ini jam istirahat pun harus tutup
pintu dan bermeditasi sendirian. Kadang
tidur, kadang main Sudoku, kadang buka FB, kadang bikin mie, kadang mengarang
bebas dan kadang-kadang yang lainnya.
Pada prinsipnya semua kegiatan jadi serba terbatas. Belum lagi kalau teman kantornya sok jaim
tidak mau berbincang lagi dengan kita karena takut dilihat sama bosnya. Katanya sih tidak dilarang, tapi lebaynya luar biasa. Menjaga image! Jadinya tambah bosan tingkat dewalah aku. Hanya orang gila saja yang sanggup bertahan
dalam kebosanan ini (included me).
Tiba-tiba saja aku
sangat merindukan rumah. Biasanya sih
juga rindu, tapi karena sudah biasa memang harus pulang ke rumah, ya rasanya
biasa saja. Yang sekarang ini sungguh
luar biasa. Baru satu jam duduk di
kantor, rasanya seperti sudah berjam-jam.
Apalagi kalau pekerjaan rutin sudah kelar. Awww.....rasanya pengin ikut nyanyi BCL di
windows media player. Hanya saja karena
mulut tertutup masker ya suara jadi terbatas.
Serba kumur-kumur doang.
Bisik-bisik dalam masker. Yang
penting hati bisa terhibur sedikit.
Kalau tidak ya begini ini. Sibuk
ketak ketik obrolan yang mungkin bagi orang lain tidak terlalu penting. Tapi bagiku sangat penting karena menjadi
obat penawar bosan. Ya. Bercerita walau hanya di microsoft word itu
sangat luar biasa. Mengeluarkan
uneg-uneg yang tersimpan biar tidak jadi bisul.
Ah, corona. Kapan pula kau pergi? Cepatlah berlalu dari hadapanku. Dari hadapan kami. Dari sekeliling kami. Tinggalkanlah kami dalam damai
sejahtera. Biar kami memulai hidup baru
dengan sehat dan sederhana. Pakai
masker, jaga jarak, rajin cuci tangan pakai sabun, mengurangi gaya hidup
konsumerisme. Alangkah indahnya jika semua ini segera berlalu dan kami boleh
bersuka cita kembali dalam kegembiraan di sisa usia, yang tidak tahu kapan akan
berakhirnya.
#19
May 2020
#Salamsehat
#pakaimaskerjagajarakcucitangan