Martina Felesia
Puluhan tahun bekerja di perusahaan ini, baru kali ini aku tidak merindukan kantor.  Sungguh!  Mungkin karena efek pandemi yang tidak kunjung usai, atau karena situasi yang sekarang ini kuhadapai, aku juga tidak tahu.  Yang jelas, kantor bagiku bukan lagi tempat yang menyenangkan walaupun hanya sekedar untuk berhahahihi.  Serba membosankan.  Serba mengantukkan.  Dan segala serba-serba yang lainnya.  Pokoknya segala macam serba ada di sini, tetapi bukan toko serba ada. 

Hiburan satu-satunya di ruangan hanyalah musik dari komputer yang lagune ya itu-itu lagi.  Dari pagi mulai masuk kerja sampai mau pulang yang didengar ya itu-itu juga.  Bayangkan saja, aku yang biasanya kreatif dengan segala macam ide kerja supaya tidak bosan sekarang ini malah mak klakep...blangkemen....bingung memikirkan apa yang mau dikerjakan.   Mengedit SOP sudah.  Mengerjakan tugas rutin sudah.  Membuat kopi juga sudah.  Yang belum mungkin hanya bergibah.   Lha gimana mau bergibah, orang mulutnya ditutup masker.  Selain supaya nggak gampang nggremil alias nyemilin makanan ya supaya dijauhkan dari dosa gibah itu tadi. 

Yang paling membosankan sebenarnya mungkin selain tidak bisa berhahahihi lagi ya karena kami sudah tidak bisa lagi bebas melalak-lalak ke mall setiap hari Jumat.  Semenjak Batam dijadikan zona merah daerah terdampak Covid-19, aku hanya bisa work from office sambil rajin-rajin berdoa supaya bisa pulang pergi ke tempat kerja dengan selamat dan tidak ketularan penyakit mematikan ini, karena pulang pergi masih harus naik angkot.  Angkot adalah angkutan umum yang menurutku paling beresiko.  Dengan penumpang yang berganti-ganti dan tingkat kesadaran sopir yang berbeda-beda dalam menghadapi pandemi ini, sering membuatku ngeri.  Tapi apa mau di kata.  Jalan satu-satunya ya memang hanya berdoa, selain menjaga kebersihan diri sendiri tentunya. 

Gara-gara Covid-19, aku jadi lebih peduli masalah kesehatan.  Rajin cuci tangna pakai sabun, rajin pakai handsanitizer.  Rajin ngomelin orang yang nggak pakai masker dan tidak jaga jarak.  Dan rajin mandi!   Selain sadar pentingnya arti kesehatan, aku juga sadar pentingnya arti refreshing dan ngibadah ngemall  setiap hari Jumat..  Ternyata bersenang-senang walaupun hanya sekejab itu mampu menyehatkan.  Istirahat yang hanya satu setengah jam dipakai untuk mencari makanan yang ada menu diskonnya dan muterin mall hanya untuk ngoprak-ngoprak baju diskonan.  Ketawa ketiwi yang terkadang tidak tahu sedang menertawakan apa.  Itu semua secara tidak langsung menyehatkan karena membuat kami bebas tertawa dan bersenda gurau.  Sekarang ini jam istirahat pun harus tutup pintu dan bermeditasi sendirian.  Kadang tidur, kadang main Sudoku, kadang buka FB, kadang bikin mie, kadang mengarang bebas dan kadang-kadang yang lainnya.  Pada prinsipnya semua kegiatan jadi serba terbatas.  Belum lagi kalau teman kantornya sok jaim tidak mau berbincang lagi dengan kita karena takut dilihat sama bosnya.  Katanya sih tidak dilarang, tapi lebaynya luar biasa.  Menjaga image!  Jadinya tambah bosan tingkat dewalah aku.  Hanya orang gila saja yang sanggup bertahan dalam kebosanan ini (included me).

Tiba-tiba saja aku sangat merindukan rumah.  Biasanya sih juga rindu, tapi karena sudah biasa memang harus pulang ke rumah, ya rasanya biasa saja.  Yang sekarang ini sungguh luar biasa.  Baru satu jam duduk di kantor, rasanya seperti sudah berjam-jam.  Apalagi kalau pekerjaan rutin sudah kelar.  Awww.....rasanya pengin ikut nyanyi BCL di windows media player.  Hanya saja karena mulut tertutup masker ya suara jadi terbatas.  Serba kumur-kumur doang.  Bisik-bisik dalam masker.  Yang penting hati bisa terhibur sedikit.  Kalau tidak ya begini ini.  Sibuk ketak ketik obrolan yang mungkin bagi orang lain tidak terlalu penting.  Tapi bagiku sangat penting karena menjadi obat penawar bosan.  Ya.  Bercerita walau hanya di microsoft word itu sangat luar biasa.  Mengeluarkan uneg-uneg yang tersimpan biar tidak jadi bisul.

Ah, corona.  Kapan pula kau pergi?  Cepatlah berlalu dari hadapanku.  Dari hadapan kami.  Dari sekeliling kami.  Tinggalkanlah kami dalam damai sejahtera.  Biar kami memulai hidup baru dengan sehat dan sederhana.  Pakai masker, jaga jarak, rajin cuci tangan pakai sabun, mengurangi gaya hidup konsumerisme. Alangkah indahnya jika semua ini segera berlalu dan kami boleh bersuka cita kembali dalam kegembiraan di sisa usia, yang tidak tahu kapan akan berakhirnya.

#19 May 2020
#Salamsehat
#pakaimaskerjagajarakcucitangan
Label:
0 Responses