Menjelang masuk usia setengah abad, ada satu hal yang kusadari berubah dalam hidup. Olah raga! Padahal kalau kuingat-ingat, dulu-dulu sekali aku paling tidak minat sama yang namanya olah raga. Di sekolah paling banter dapat nilai tujuh. Itu pun karena sudah dibantu dengan nilai teori. Semua jenis olah raga aku tidak suka. Hanya jogging yang sekali-sekali kulakukan. Biasanya pada saat bulan puasa, karena pada saat itu kami libur sekolah. Dan yang katanya jogging waktu itu, kurasa lebih banyak jalannya daripada joggingnya. Ditambah lagi dengan lebih banyak ngrumpinya. Namanya juga orang muda.
Beberapa tahun ini, aku mulai memaksakan diri untuk olah raga. Jogging biasa saja. Seminggu dua kali sepulang kerja. Sisanya jogging sendiri di rumah, atau diganti dengan mengikuti tutorial senam dari internet. Olah raga yang terpaksa, bisa dibilang demikian. Selain faktor usia yang tak lagi muda, juga banyak faktor yang mengharuskan untuk berolah raga. Migrain yang sering datang dan pergi tidak tahu waktu dan tempat, dan tensi yang biasanya rendah tiba-tiba menjadi tinggi tanpa sebab. Itu semua sedikit mengkuatirkan untuk orang seusiaku. Dan salah satu cara menghilangkannya yaitu hanya dengan olah raga, kata pak dokter.
Penghalang terberat dalam menuju hidup sehat sebenarnya hanya satu: rasa malas! Bahkan seandainya hujan dan tidak memungkinkan untuk bergerak, sebenarnya kita bisa menggantinya dengan bergerak di rumah saja. Jogging diganti dengan senam atau yoga. Yang penting bergerak dan berkeringat. Hanya rasa malas yang membuatnya tidak berjalan sebagaimana keinginan. Rasa penat sepulang kerja, dan keinginan untuk duduk bermalas-malasan melepas kepenatan, terkadang membuatku untuk melupakan olah raga meskipun hanya sebentar. Kalau diikuti ya akan terus berkelanjutan. Malasnya menjadi terus-menerus dan akhirnya menjadi alasan untuk tidak berolah raga selamanya. Apalagi masa pandemi Covid-19 ini, semua hal bisa dijadikan alasan. Padahal olah raga adalah salah satu kegiatan yang dianjurkan guna mencegah penyakit yang tidak terlihat wujudnya ini.
Jadi, meskipun masih satu tahun lagi menuju setengah abad, aku sudah memantapkan diri untuk terus berolah raga. Biar sajalah dibilang terlambat. Daripada tidak sama sekali. Karena tujuan olah raga pada saat ini bukan karena ingin langsing dan cantik, tapi lebih kepada ingin sehat dan stamina terjaga dengan baik. Bagiku, urusan covid-covid ini tidak bisa dibilang main-main. Semua harus dihadapi dengan serius. Pola hidup sehat mulai dari makanan, mengikuti protokol kesehatan sampai rajin berolah raga harus dilakukan sebagai upaya pencegahan. Apalagi yang bisa kulakukan dalam menghadapi musuh yang tak kelihatan ini, selain mengubah pola hidup yang menyehatkan?
Lain kali akan kuupload foto-fotonya. Sebagai kenang-kenangan dan sebagai bukti bahwa aku sungguh serius dalam berolah raga. Meskipun hanya setengah jam sehari tidak menjadi masalah. Yang penting adalah niat dan semangat untuk menjadikan hidup ini indah, gembira dan membahagiakan. Jadi, berolah ragalah selagi bisa. Minimal untuk membebaskan diri dari berbagai macam penyakit yang banyak mengincar, di saat kita tak lagi muda. SEMANGAT!!