Martina Felesia

Postingan yang terlambat.  Tidak sempat memasukkan ke dalam blog, karena kendala waktu.  Tidak sempat lagi megang komputer, karena sepulang kerja langsung bersiap untuk ikut pertemuan di gereja.  Untung tadi pagi masih sempat nulis di angkot.  Lumayan, bisa untuk mengisi slot biar tidak ada yang bolong-bolong.  

Di hari ke delapan tahun ini, saya sudah berjanji untuk menyelesaikan salah satu buku yang saya beli beberapa waktu lalu.  Buku 440 halaman itu, "The Rooster Bar", tinggal tersisa sekitar 150 halaman lagi yang harus dibaca.  Sebenarnya bisa cepat kalau tidak ada terlalu banyak alasan.  Rencananya sih memang dibaca di kantor, saat jam istirahat.  Kalau dibaca di rumah, biasanya tidak akan pernah sempat karena mata keburu seperti kena pelet.  Penginnya merem terus.  Susah untuk diajak melek.

Jadi, meskipun hari Jumat rasanya malas sekali untuk bangun pagi, dengan sangat terpaksa saya selesaikan semuanya.  Memasak, beres-beres dapur, dan lain-lainnya.  Repot kalau tidak membawa bekal sendiri dari rumah saat pandemi begini.  Tidak banyak orang yang bisa dititipi untuk membeli makan siang.  Bisa-bisa kalau tidak terlalu cepat ya terlalu lambat jam makannya.  Dengan membawa bekal sendiri, saya bisa dengan leluasa menghabiskan waktu untuk menyelesaikan buku yang tertunda.  Lumayan, satu setengah jam bisa duduk santai, dan membaca dalam kegelapan.

Jujur saja, dulu saya sering merindukan Jumat karena bisa pergi melalak-lalak saat jam istirahat bersama teman-teman kerja.  Sekarang ini saya merindukannya karena Jumat mengingatkan saya bahwa akhir pekan sudah di pelupuk mata.  Sabtu hari kemerdekaan, dan Minggu hari untuk bermanja-manja bersama keluarga.  Tak masalah bagi saya meskipun jam pulang tetap setengah jam lebih lama.  Jumat membuat saya lebih banyak merindukan rumah.  Padahal dahulu kala perasaan biasa-biasa saja.

Mungkin karena sekarang ini tidak ada yang bisa dirindukan dari tempat kerja.  Suasana kantor sudah seperti kuburan.  Hampir semua wajah yang saya temui adalah wajah-wajah yang membosankan.  Wajah-wajah bertopeng.  Kaku, dingin, monoton.  Maunya sih cepat-cepat menghindar saja dari mereka.  Jaga jarak, jangan dekat-dekat!  Jumat barokahnya sekarang ada di rumah.  Bertemu anak, suami, juga tetangga.  Bertemu manusialah intinya!  Bukan bertemu hantu!

Salam sehat di hari Jumat!

Label:
0 Responses