Ini juga postingan yang terlambat. Tidak sempat megang komputer karena kebanyakan malasnya daripada rajinnya. Akhirnya hanya ketak-ketik di handphone, dengan harapan bisa dipindahkan ke blog kalau ada waktu. Kalau di handphone kan sambil leyeh-leyeh bisa juga dikerjakan. Jadi, seperti hari-hari Sabtu sebelumnya, saya memang tidak melakukan apapun selain untuk urusan hajat hidup, dan juga sesekali mengurus anak-anak yang lebih banyak laparnya, daripada kenyangnya. Sabtu memang hari kemerdekaan yang tidak bisa diganggu gugat tentunya.
Semalam sebelumnya saya dan si bungsu sudah berencana untuk bersepeda. Mau mengecilkan perut yang sudah melebar kemana-mana lemaknya. Kalau bisa keliling sepuluh putaran mengitari perumahan kan lumayan. Minimal bisa membuang sekian kalori dan menghasilkan keringat biar kulit sedikit bercahaya dan sehat. Tapi ternyata yaitu tadi. Rancanganku bukan rancanganMu, kata sebuah lagu. Pertengahan pagi gerimis mulai turun dan mendung terus datang bergulung-gulung. Bukannya cerah, langit semakin sore semakin gelap. Dan diikuti dengan hujan berketerusan.
Jadi, rencana sepedaan pun batal demi kesehatan yang hakiki. Urusan perut pun terpaksa harus dialokasikan ke gofood. Pesan ini, pesan itu. Pantang diam sebelum kelar urusan makan. Namanya juga cuaca mendukung. Tinggal saya sebagai pemegang kendali keuangan, memutuskan untuk beli atau tidak. Dan pada akhirnya memang Sabtu nan gerimis, seharian hanya diisi dengan acara makan, tidur, makan, tidur, dan nonton film Netflix atau Disney. Alangkah indahnya Sabtu!
Mungkin acara bersepeda harus dijadwalkan ulang untuk kapan-kapan. Yang jelas harus menunggu saya libur. Entah pas cuti atau memang pas jatah libur. Dan tiga sepeda yang sudah siap untuk dipergunakan, dengan sangat terpaksa harus dikembalikan lagi ke posisi semula. Siapa tahu besok terang. Itu harapannya!. Dan kami satu keluarga, kembali lagi ke kegiatan semula. Makan, tidur, leyeh-leyeh, ngemil, dan menonton film tentunya, walau hanya dari rumah.
NB: Dan hati saya ikut tersayat-sayat mendengar berita, tentang hilangnya pesawat Sriwijaya rute Jakarta Pontianak siang tadi. Diperkirakan jatuh di perairan Kepulauan Seribu. Sekitar 60 orang penumpang termasuk awak kabin, dengan tiba-tiba harus berpulang tanpa disangka-sangka. Siapalah yang dapat melawan takdir Allah? Semoga semuanya beristirahat dalam damaiNya. Doa saya untuk para korban.