22 Maret 2023
Tidak terasa anak bujang sudah beranjak tujuh belas tahun. Semakin tambah tinggi dan tambah besar. Ya gimana nggak tambah besar, hobinya saja makan. Dari dulu memang selalu menyenangkan soal makanan. Tidak pernah pilih-pilih. Apapun yang disajikan di hadapannya itulah yang dimakan. Jadi ketika 'mendapatkan' mamak yang tidak bisa masak, tidak terlalu dipedulikan. Yang penting setiap malam dia absen dulu,"Besok masak apa, Bun?"
Sudah hampir satu setengah tahun ini anak bujangku menempuh pendidikan di kota kelahiran bapaknya, Yogyakarta. Sudah bisa menyesuaikan diri dengan sekolah offline, setelah beberapa tahun harus mengikuti sekolah online. Hanya saja masih kesulitan dalam mengikuti pelajaran Bahasa Jawa, terutama menulis huruf Jawa. Katanya Pelajaran Bahasa Jawa susah banget. Ya sama kalau gitu. Aku dulu pelajaran Bahasa Jawa paling bagus cuman dapat nilai tujuh. Itu pun terbantu karena di penulisan huruf Jawa aku termasuk lumayan jago. Jadi, kalau sekarang dia belum bisa menguasai bahasa Jawa mungkin karena soal waktu saja.
Pertama memutuskan menyekolahkan anak jauh dari rumah, banyak juga yang nyinyir. Mengapa masih SMA sudah disekolahkan jauh-jauh? Kok tega ya? Padahal anak laki-laki satu-satunya. Mengapa tidak menunggu kuliah sekalian? Takutnya dia terlibat pergaulan bebas di sana. Dan sebagainya dan sebagainya. Semua komentar itu aku terima dengan lapang dada. Tak apa sekolah jauh. Tujuannya memang supaya bisa mandiri dan terbiasa jauh dari orangtua. Jadi pada saatnya nanti sudah tidak kagok lagi dalam menjalani hari-harinya sendiri. Tidak lagi manja dan tergantung kepada orangtua. Dan sepertinya si anak bujang sudah membuktikan bahwa semua bisa baik-baik saja. Sejauh ini semua berjalan sesuai dengan harapan orangtua.
Terlepas dari semua itu,"Selamat Ulang Tahun ya, Mas!" Terima kasih telah menjadi anak yang tidak neko-neko. Yang tidak pernah minta aneh-aneh. Yang tetap tertawa kalau dimarah. Terima kasih telah menerima segala kekurangan dan kelebihan mamak dan bapakmu. Sehat-sehatlah selalu. Jadilah manusia yang mampu berempati terhadap sesama. Dan yang penting selalu bahagia di manapun engkau berada!
23 Maret 2023
Sehari setelah anak bujang merayakan hari kelahiran, giliran bapaknya yang bertambah usia. Kali ini sudah memasuki lima puluh tiga tahun. Belum tua sih, tapi juga tidak bisa dibilang muda. Hanya saja yang namanya rambut itu loh, hampir semua sudah berwarna keperakan. Meskipun badan masih terlihat tegap dan perut masih rata, tidak bisa dipungkiri bahwa faktor "U" sudahlah kepegang tangan 😂😂. Jadi, bagaimanapun juga bisa melewati usia setengah abad lewat itu sungguhlah luar biasa.
Boleh melangkah bersama manusia ini, selama dua puluh tiga tahun lebih, adalah suatu anugerah. Hanya dia yang bisa membuatku kembali tertawa, saat terasa sudah sangat lelah. Menjalani hidup bersamanya tidaklah terasa terlalu berat karena semua selalu dibuat mudah. "Jangan menyusahkan hal yang seharusnya bisa dibuat mudah! Selow wae, ojo gampang ngegas!" Padahal istrinya ini sukanya ngegas. Kalau nggak ngegas nggak asoi! Tapi namanya sudah berjodoh ya mau apalagi. Yang kalem memang biasanya berjodoh dengan yang gampang ngegas. Sepertinya itu sudah hukum alam.
"Selamat Ulang Tahun, Masbro!" Sehat-sehatlah selalu. Dan jangan lupa bahagia, meskipun terkadang agak dipaksa😁. Terima kasih sudah menjadi teman seperjalanan. Sudah lewat dua puluh tiga tahun dan kita masih seperti kawan saja. Jarang romantis-romantisan dan masih suka cekakakan kalau ada yang dianggap lucu. Sehat-sehatlah selalu dan tetap bertahan dengan diriku yang suka ngambekan. Meskipun sering ngegas, tapi aku ini baik hati, tidak sombong dan rajin menabung loh. Dan yang penting aku akan selalu padamu 💓. Di usiamu yang semakin bertambah ini, semoga Tuhan memberkatimu dengan kasih yang berlimpah-limpah ya, Hasian. Semangat!!!