Martina Felesia

Sepupuku Video Call dari Padang.  Menanyakan kabar dan ujung-ujungnya bertanya apakah aku nggak bosan di rumah saja setelah bertahun-tahun biasa pergi bekerja.  Aku tertawa.  Bosan?  Kayaknya nggak deh!  Belum mungkin.  Bisa jadi suatu saat nanti akan bosan.  Tapi tidak sekarang! Yang namanya bosan sepertinya tidak ada dalam kamus hidupku.  Tidak dulu, sekarang, atau pun nanti๐Ÿ˜‚.

Hari ke-92 setelah memutuskan untuk resign dan menjadi pensiunan.  Apa saja kegiatanku? Coba kulist dulu satu-satu:

1.  Bangun pagi

Meskipun sudah berencana untuk bangun siang, tetapi  otak ini sepertinya sudah tersetting untuk bangun pagi-pagi benar.  Jam 05.30WIB selalu terbangun meskipun tidak pasang alarm.  Kalau ada yang pesan bekal untuk sekolah atau pun kantor, maka harus cepat bangun untuk masak.  Biar pun masaknya serba ala-ala tetap harus dipersiapkan pagi-pagi karena yang ngantor sudah harus berangkat jam 06.00WIB.  Kalau tidak ada yang ingin bawa bekal maka bangun tidur langsung nyambar hp untuk lihat berita baik di media sosial maupun portal berita lainnya sambil masih tetap leyeh-leyeh.  Setelah itu bikin kopi dan menemani suami siap-siap berangkat kerja.

2.  Hidupin komputer

Meskipun hanya di rumah saja, tidak boleh dong tidak bahagia.  Tetap harus bahagia.  Jadi kalau sudah bangun dan tidak bisa tidur lagi langkah selanjutnya adalah menghidupkan komputer. Hidupkan komputer terus puter musik yang kenceng.  Mau lagu pop, rock, slow rock, keroncong, terserah saja.  Kalau pengin saingan sama penyanyinya ya silahkan saja.  Selagi nyanyi di rumah sendiri tidak akan ada yang menggunjingkan.  Mau suara bening maupun cempreng laksana kaleng rombeng juga nggak ada yang peduli.  Yang penting ikutan nyanyi.  Sambil mendengarkan lagu, sesekali main dengan si Klepon, anjing kami yang tahun ini masuk umur satu tahun.

3.  Bersih-bersih rumah

Semenjak tidak bekerja, aku jadi rajin bersihkan rumah.  Kalau dulu menyapu dan mengepel bisa seminggu sekali sekarang jadi setiap hari.  Pokoknya ada saja yang sepertinya menggatal untuk dikerjakan.  Lihat baju kotor dikit pengin nyuci.  Terus kalau sudah kering pengin setrika.  Wastafel tidak ada piring kotor menumpuk.  Kompor dilap bersih dll.....dll.  Begitulah kira-kira sampai capek sendiri.

4.  Masak

Capek bersih-bersih rumah mulailah masak.  Yang simpel-simpel saja.  Yang penting anak pulang sekolah ada yang bisa dimakan.  Kalau bisa sekaligus masak untuk sore supaya suami pulang kerja nggak pusing mikir mau makan apa.  Kalau sekiranya males masak ya beli.  Itu saja andalannya.  Lha gimana lagi.  Ngapain dibikin repot kalau bisa simpel ya kan?

5.  Nonton Film 

Setelah semua terkondisikan, mulailah menghibur diri sendiri.  Saatnya nonton film di Netflix atau Disney Hotstar.  Sambil nonton film cari cemilan dan bikin kopi lagi.  Nonton film sampai mata mengantuk dan badan pegal-pegal.  Baru setelah itu tidur.

6.  Belajar

Kalau tidak ingin nonton film aku mulai belajar tentang banyak hal.  Belajar photograpy, belajar mengedit video, belajar bahasa-bahasa baru, dan macam-macam lagi.  Jadi, tidak ada yang namanya kurang kerjaan.  

7.  Menulis dan membaca

Nah, ini yang penting.  Menulis dan membaca!  Apapun yang terjadi dalam hidup, harus ditulis.  Biar ada kenangannya.  Ada sensasinya.  Tidak sempat nulis di komputer atau laptop ya nulis di handphone.  Tuliskan apa saja.  Mau cerpen, puisi atau curhatan ala-ala.  Yang penting nulis.  Biar otaknya jalan terus.  Tidak pikun.  Bosan nulis ya membaca.  Banyak-banyak membaca buku.  Supaya bisa berpikir jernih dan tidak mudah terpengaruh hoaks.  

8.  Olah Raga

Jangan lupa olga biarpun sudah tidak bekerja.  Minimal setengah jam setiap hari.  Olga yang sesuai umur saja.  Tidak perlu loncat-loncat atau panjat-panjat.  Yang penting keluar keringat dan daki-daki semua luntur.  Selain itu olga juga bisa membuat tubuh selalu fit.  Tidak letoy dan mudah lemes meskipun sudah pensiunan.

9.  Bersosialisasi

Meskipun sudah kepala lima, stamina tetap harus dijaga.  Salah satunya dengan tetap aktif terlibat dalam kegiatan gereja.  Ikut koor, ikut pembinaan dan lain sebagainya.  Bukan karena pengin eksis.  Tapi karena memang itu dibutuhkan untuk menyembuhkan.  Hidup harus bahagia.  Dan berkumpul bersama orang lain menjadi obat mujarab untuk menyembuhkan jiwa.

Nah, jadi kata siapa aku akan bosan jadi pensiunan?  Tidak ada kata bosan dengan kegiatan sebanyak itu.  Paling-paling sedikit kepikiran dengan pemasukan yang berkurang ๐Ÿ˜‚.  Tapi secara keseluruhan aku merasa lebih bahagia sekarang ini.  Ini adalah jalan yang kupilih sendiri dengan kesadaran sendiri.  Hidup ini terlalu singkat untuk dibawa stress dan depresi.  Jadi mengapa tidak dinikmati saja?  Be happy and be yourself.

#Happylife

Label:
0 Responses