Martina Felesia

Hari ke-114 menjadi pensiunan.  

Semakin lama semakin menikmati jadi seorang pengangguran.  Nganggur?  Sebenarnya nggak bisa juga dibilang nganggurWong ada saja yang dikerjakan.  Kalau nganggur istilahnya tidak bekerja kantoran lagi dan tidak mendapatkan gaji ya itu memang betul.  Tapi kalau nganggur nggak ngerjain apa-apa itu yang salah besar, karena ada banyak hal yang bisa dikerjakan, meskipun hanya dari rumah.  Lebih banyak malah dibandingkan saat kerja kantoran, dan ternyata kalau dirasa-rasa lebih melelahkan 😂.

Salam tabik dan hormatku untuk mereka yang selama ini rela tidak bekerja di luar rumah dan memilih untuk berkarya di rumah saja.  Ternyata oh ternyata, pekerjaan rumah memang tidak ada pernah habisnya.  Ada saja yang harus dikerjakan.  Mulai dari saat mata melek sampai merem dan akhirnya harus melek lagi keesokan harinya.  Mau sambat nggak bisa karena ini sudah menjadi bagian dari pilihan.  Jadi mau tidak mau ya harus dinikmati.  Kalau lelah tinggal leyeh-leyeh, kalau rasanya males tinggal dilihatin saja, berjanji kepada diri sendiri nanti atau besok-besok akan dikerjakan.  Tidak perlu ngotot lagi untuk harus langsung selesai seperti yang lalu-lalu.  Bukankah salah satu tujuan mengambil pensiun dini memang ingin menyembuhkan 'kegilaan' seperti yang sudah-sudah?  Jadi, stay calm and enjoy my life!

Hari ini pagi-pagi harus pergi belanja.  Si Sulung mau dimasakin yang haram-haram untuk dibawa pulang ke kota tempatnya bekerja.  Setelah liburan tujuh hari di rumah, besok saatnya untuk pulang dan kembali kepada rutinitas pekerjaan.  Meskipun mamaknya bisa dibilang tidak "canggih" dalam urusan masak-memasak, tetapi tetap saja minta dimasakin.  Yo wes toh, masak!  Yang penting ada yang untuk dimasak sekalian bumbu pelengkapnya.  Tinggal diracik-racik dan diblender, sudah beres!  Nggak perlu bersusah payah mengeluarkan tenaga untuk mengulek bumbu.  Bahan-bahan bisa disiapkan nanti malam dan besok pagi tinggal eksekusi. Zaman sekarang ini semua yang susah bisa dibuat jadi gampang kok.  Jangan malah dibalik-balik.  Yang sebenarnya gampang malah dibuat lintang pukang.  Intinya itu jangan sampai menyusahkan diri sendiri, apalagi sampai menyusahkan orang lain.

Selesai meracik-racik bahan dan perbumbuan sekaligus menyimpannya di kulkas, tinggal beres-beres rumah yang tidak seberapa ini.  Sat set sat set nyapu, ngepel, ngelap-ngelap, kelar dah urusan rumah.  Istirahat sejenak sambil mendengarkan lagu-lagu nostalgia dari Nicky Astria sambil sesekali ikutan ngerock.  Lanjut minum obat batuk, terus menulis sebentar sambil menunggu efek obat yang membuat ngantuk.  Untung kemarin malam aku sudah masak rawon satu panci, jadi hari ini bisa istirahat.  Tinggal mengurus request dari anak gadis dan tidak perlu lagi berkutat dengan urusan masak memasak.

Ternyata enak juga ya tinggal di rumah saja.  Tidak takut telat, tidak takut disemprot atasan, tidak takut salah, tidak takut kena 'semprit' kalau hanya ingin tidur-tiduran.  Yang jelas bisa lepas dari rasa takut itu sungguh sangat  'membebaskan'.  Terasa sekali bahwa jantung ini menjadi lebih sehat, tensi stabil, berat badan ikutan stabil tanpa harus antusias mengurangi makan,  dan vertigo tidak pernah kambuh.  Sungguh suatu berkat yang luar biasa.  Tinggal mengatur asupan gizi secara jasmani dan rohani, supaya tetap menjadi orang yang sehat jiwa dan raga.  Menikmati hidup apa adanya itu ternyata membawa kesembuhan dalam banyak hal.  Jadi, bergembira dan bersukacitalah!

Label:
0 Responses