Martina Felesia

Pada akhirnya, di antara semua pengharapan yang selalu kita impikan, toh harus menyerah juga pada yang namanya kesehatan.  Bukan tanpa sebab kalau tidak punya waktu untuk sekedar menuliskan kata atau kalimat, karena raga ini sungguh tidak bisa diajak untuk sebentar bersahabat.  Mau tidak mau badan memang harus diistirahatkan dulu dari segala kesibukan dan pergerakan yang menyita energi dengan berdiam diri tanpa melakukan apa-apa kecuali hanya beristirahat, perbanyak makan, olah raga dan mengonsumsi obat.


Selama satu bulan lebih setelah rangkaian kegiatan Paska yang melelahkan, akhirnya terkapar juga.  Meskipun tidak sampai harus dirawat di rumah sakit, tetapi memulihkan badan yang lungkrah dengan cara mengonsumsi berbagai macam vitamin dan makanan, sesungguhnya juga sangat melelahkan.  Meskipun sudah tidak lagi terikat dengan rutinitas pekerjaan kantor, tetapi tugas rutin di pagi hari adalah hal yang diharapkan tetap bisa dikerjakan, mengingat ada suami dan anak yang harus menjalani kehidupan rutin dalam pekerjaan dan pelajaran.  Tetapi karena kondisi badan yang tidak bisa diajak kompromi, ujung-ujungnya segala angan itu sirna dan harus mengalah dengan leyeh-leyeh yang tidak kunjung selesai.

Baru hari ini, setelah berhari-hari hanya  golek-golek manja di tempat tidur sampai kepala rasanya mau pecah, bisalah aku menulis lagi.  Bukan tulisan yang heboh atau segala macam, tetapi lebih kepada permenungan diri bahwa kesehatan itu sangat penting artinya bagi mamak-mamak usia kepala lima seperti aku ini.  Intinya itu segala sesuatu yang mudah akan menjadi ribet dan ruwet kalau tidak bisa menjaga kesehatan diri sendiri.  Aktif boleh, ikut kegiatan tidak dilarang, tetapi menjadi sehat itu lebih penting lagi.  Jangan sampai hanya gara-gara ingin dilihat orang tetap eksis malah menjerumuskan diri sendiri ke dalam jurang yang menjerumuskan.

Yang jelas ada banyak hal yang tidak bisa dilakukan kalau dalam kondisi kurang sehat: Pertama, tidak bisa bebas beraktifitas.  Bergerak sedikit badan sudah terasa lemas tanpa tenaga.  Menggangu banget.  Kedua, kehilangan banyak kesempatan.  Karena kesehatan terganggu maka semua rencana harus dibatalkan.  Bisa jadi malah kehilangan harapan untuk sekedar mendapatkan keuntungan.  Atau bisa juga kehilangan kesempatan untuk sekedar menyayangi diri sendiri. Dan banyak lagi hal-hal lainnya yang mau tidak mau harus kita lepaskan saat badan tidak sehat, demi mencapai stabilitas dan stamina jiwa dan raga sama seperti keadaan sebelumnya..

Jadi, mumpung sudah sehat, maka perlu dipikirkan lagi matang-matang, untuk mulai mengevaluasi diri dalam berkegiatan.  Jangan sampai over dosis yang pada akhirnya menyiksa diri.  Seenak-enaknya sakit, jauh lebih enak lagi kalau sehat.  Good luck!
Label:
0 Responses