Martina Felesia
Kenangan, Juni 2022
 
Pada dasarnya, menulis hanyalah masalah waktu. Akan tiba saatnya ketika engkau butuh menekankan jarimu pada tuts keyboard serta otakmu mencoba menalar banyak hal dari berbagai peristiwa yang bisa jadi dari tidak mungkin menjadi mungkin. Ketika tiba-tiba rasa lelah mendera, pikiran berkecamuk tanpa makna dan tidak mampu lagi menalarkan segala hal yang terasa masuk akal, maka menulis bisa menjadi alternative terbaik untuk memperbaiki segala kerusakan yang timbul di tengah prahara hidup yang penuh dengan berbagai macam ancaman dan hambatan. 
 
Pantai Mirota, Batam

Bagaimana caramu menghadapi hidup, akan dibuktikan dengan cara engkau menuliskan semuanya dalam bentuk peristiwa yang runut, terkadang melompat tanpa aturan dan terkadang menjadi sesuatu yang serba membingungkan. Bisa jadi orang lain tidak mengerti apa yang engkau tuliskan. Bisa jadi malah makin membingungkan dan membuat kepala jadi buntu tanpa solusi bermakna. Tetapi minimal dengan menulis, maka akan ada lubang kosong yang terisi dan membuat segalanya menjadi penuh, berbuncah-buncah dan menghasilkan sesuatu yang terasa menyejukkan jauh di dalam hati. 
Menatap masa depan

Menulis bukanlah sesuatu yang mudah untuk dilakukan, tetapi juga bukan hal yang terlalu sulit untuk dilaksanakan. Menulis saja. Tidak perlu berpikir tentang berbagai hal atau apa yang sepatutnya ditulis. Tidak perlu berpikir yang muluk-muluk tentang isi tulisan atau apakah ia layak untuk dibaca dan dilihat semua orang. Tidak perlu berpikir apakah tulisanmu sudah seperti tulisan para pesohor yang buku-bukunya sedang menunggu antrian pembeli di sejumlah toko buku bahkan pada saat tidak semua orang memiliki uang untuk membeli dan membacanya. Tenang saja. Kalem! Selow! Pada saatnya nanti semua tulisanmu akan berguna meskipun hanya sekedar untuk dibaca-baca pada saat umurmu nanti bertambah tua atau ketika setiap tulisan tiba-tiba menjadi penuh makna bagi seseorang atau sebagian orang atau bahkan kebanyakan orang. 
Don't forget to smile

Perlahan tapi pasti, otakmu, pikiranmu, akan menjadi kosong dan tidak pernah terdeteksi apakah dulunya memang pernah berisi atau memang dari sananya sudah kosong melompong. Jadi, menulis bukan hanya sekedar menjadi kenangan indah, pahit, baik, buruk atau apalah-apalah. Tetapi menulis bisa menjadikanmu seseorang yang mungkin bisa dikenang, nanti, pada suatu saat nanti, ketika dingin malam menjadi hantu yang menusuk tulang dan seluruh indra tak mampu lagi untuk merasa apakah masih sesuatu yang perlu dirasa pada saatnya. Menuliskan dirimu, hidupmu, peristiwamu, tidak akan menjadi penyesalan jika pada saatnya nanti memang dibutuhkan karena memang begitulah seharusnya seseorang itu dikenang: melalui tulisan dan nelalui cinta yang pernah ditorehkannya. Jadi, berjuanglah untuk tetap menulis ketika tangan dan pikiran masih seia sejalan, sekata dan sepikiran untuk menorehkan banyak hal di atas selembar kertas yang mungkin pada saatnya nanti akan menceritakan lebih dari sekedar tulisan tentang dirimu dan orang-orang di sekelilingmu. 
Persiapan mancing

Menulislah dengan penuh percaya diri tentang apa saja. Apa saja yang terlihat, terasa dan memang menuntunmu untuk menuliskan apa adanya segala macam cerita yang berkecamuk dalam kepala setiap orang yang bisa jadi tidak akan kau ingat nama-nama mereka kelak di kemudian hari karena engkau sudah terkungkung dalam cangkang kematian yang tidak semua orang punya kesempatan untuk tinggal dan diam di dalamnya karena semua sudah punya saatnya masing-masing. 
 
Apalah arti sebuah tulisan? Mungkin tidak akan pernah punya arti tetapi minimal dari sepatah dua patah kata akan terlihat bahwa setiap apa yang kau tuliskan itu sudah pasti memiliki satu kenangan akan peristiwa hidup yang tidak pernah kelihatan dan susah untuk disampaikan kecuali dalam bentuk tulisan. Betapa orang akan berkerut kening pada saat membaca semua yang kau tuliskan karena tidak semua dari mereka paham dan pernah menjadi bagian dari kehidupan yang pernah kau jalani. Tenang! Sekali lagi tenang! Meskipun tidak semua orang akan paham dan mengerti paling tidak engkau sendirilah yang bisa menjadi pemula dan menjadi orang yang paling mengerti dari semua kehidupan ini. 
 
Menulis adalah terapi tak terbantahkan pada saat ada banyak luka yang disadari atau tidak mencoba disembunyikan dari pantauan mata sekian banyak orang. Menulis menjadi cara satu-satunya untuk menyembuhkan segala kepedihan dan kemuraman hidup yang bagi sebagian orang mungkin tidak akan pernah terselesaikan dan akan menyulitkan mereka dalam menyeelsaikan berbagai macam masalah yang ditimbulkan. Jadi, menulislah selagi sempat dan bisa. Di manapun tempatnya, kapanpun waktunya. Karena pada saat ide itu muncul dan tiba-tiba engkau ingin menuliskan maka tidak ada yang bisa mencegah ketika ribuan kata dan kalimat tiba-tiba saja meluncur dan keluar dari otakmu seperti lava gunung merapi yang terkadang muncul dan terkadang tidak kelihatan karena selama bertahun-tahun terpendam di dasar bumi. Jangan pernah menyerah karena menyerah itu bukan ditujukan untuk seorang pejuang.
Label:
0 Responses