Martina Felesia

Sing - 5 Dec 2022

Kalau ada yang nggunjingin diam-diam...."Sudah tua pun! tapi masih merasa kayak anak muda!". Aku pasti akan ketawa-ketawi saja.  Lha memangnya kenapa kalau sudah tua masih berasa kayak anak muda?  Daripada yang masih muda tapi sudah merasa tua? Hayooo ngaku....siapa yang umur masih tiga puluhan empat puluhan terus sering update status di medsos "menolak tua!".  Kalau yang masih muda-muda dan bertenaga sudah berkoar-koar 'menolak tua', terus aku yang sudah lima puluhan ini harus berkotek-kotek 'kiamat sudah dekat' gitu?😌

Aku termasuk golongan orang yang paling tidak percaya kalau ada seseorang, yang sudah lama tidak pernah bertemu, terus pas ketemu bilang begini: "Aduh Mbak.....dari dulu sampai sekarang kok nggak berubah blas sih!  Awet enom terus.  Apa rahasianya?"

Jujur saja aku pengin menjawab begini:"Rahasianya mudah.  Jangan pernah percaya orang yang memuji-muji kita masih muda meskipun tahu umuran kita sebaya!"😂

Namanya manusia, suatu saat pasti akan beranjak tualah.  Mulai akan kelihatan keriput dikit-dikit.  Mulai akan tumbuh uban dikit-dikit.  Gigi rompal satu-satu.  Dan badan mulai sering pegal linu.  Nggak mungkinlah seseorang itu akan muda terus-terusan.  Itu sudah hukum alam.  Suatu kepastian yang tidak bisa diganggu gugat.  Yang bisa jadi tidak berubah itu mungkin adalah habitnya.  Kebiasaannya.  Style nya.  Gaya dia berpakaian.  Cara dia menyikapi suatu masalah.  Atau bagaimana cara ia memandang dunia sesuai tingkatan umurnya. 

Gaya orang berpakaian contohnya.  Menurutku tidak perlu memakai patokan umur apabila seseorang ingin bergaya ala dirinya.  Selagi nyaman ya pakai saja.  Misalnya hobinya kemana-mana ngejeans.  Ya ngejeans saja.  Nggak perlu takut penilaian orang lain bahwa orang beruban nggak pantes ngejeans.  Atau sudah mamak-mamak nggak pantes celana pendekan.  Lha kan kaki-kaki kita sendiri, bukannya hasil  minjem.  Celana-celana kita beli sendiri, bukannya hasil donasi dari dia.  

Jadi abaikan sajalah komentar-komentar jahat nggak ngotak yang seringkali keluar dari mulut seseorang.  Terkadang orang berkomentar karena dia kurang kerjaan saja. Atau karena dia nggak sanggup untuk berpenampilan seperti kita.  Jadi sekali lagi, abaikan saja.  Anggaplah angin lalu yang masuk telinga kanan keluar telinga kiri.

Menjadi tua itu pasti.  Berjiwa muda itu pilihan.  Seseorang bebas-bebas saja untuk memilih beranjak tua tanpa melakukan apa-apa, atau beranjak tua dengan beradaptasi pada jiwa-jiwa muda yang ada di sekelilingnya.  Tidak pernah berhenti untuk belajar hal-hal baru.  Yang difasilitasi oleh internet.  Yang dipermudah oleh aplikasi-aplikasi mudah lewat gadget.  Beranjak tua dengan kesadaran penuh bahwa segalanya suatu saat pasti akan berlalu itu adalah tingkatan spiritual.  Dan bagaimana meninggalkan kenangan kepada anak cucu dengan indah, itu adalah harapan setiap manusia.

Jadi, jangan pernah malu menjadi tua.  Perlahan tapi pasti, aku, kamu, kita semua, pasti akan mengalaminya.  Menjadi tua dan pada akhirnya mati.  Nikmati saja hidup saat ini dan be happy!  Cobalah berbahagia dengan caramu sendiri.

Label:
0 Responses