Martina Felesia

Foto pas Covid-akhir 2020

Pemilihan presiden sudah selesai tapi masih banyak orang stres berkeliaran di medsos.  Yang sini masih semangat membela paslon sini.  Yang sana masih gegap gempita membela paslon sana.  Masih saling mem-bully.  Masih saling ngeyel.  Seolah-olah bakalan diangkat jadi menteri oleh yang menang, kalau sudah membela habis-habisan.  Sebagian orang langsung merasa jadi si paling pintar dan sebagian lagi sudah seperti politisi dadakan.  Padahal ini sudah hampir seminggu loh...!  Tapi kutengok energi untuk berantem itu masih belum surut nampaknya.  Masih menggebu-gebu walaupun hanya di dunia maya 😁

Woii....halooo....!  Ayolah bapak-bapak, ibu-ibu, anak-anak muda semua yang Rabu lalu sudah melaksanakan hak pilih.  Apa lagi sih yang diributkan?  Katanya sudah menentukan pilihan.  Tapi kok ya masih seneng eyel-eyelan.  Suatu pertandingan itu memang harus ada yang menang dan ada yang kalah.  Nggak mungkin menang semua.  Karena itu namanya seri.  Kalau seri pasti akan diulang lagi sampai ada yang menang.  Jadi apa lagi yang mau dicari?  Jangan sampai kalau menang percaya Quick count, kalau kalah nyalah-nyalahin hasil quick count.  Terus nuduh-nuduh yang menang main curang.  Itu namanya njaluk menange dewe.  Kalau tidak siap kalah ya jangan ikut bertanding, gitu sajalah.  

Foto pas Covid-akhir 2020
Sebenarnya aku males komen ya.  Tapi lama-lama kok bosan juga melihat timeline yang berseliweran hampir di semua media sosial.  Sebagian besar isinya tidak lebih dari saling menjelekkan satu sama lain.  Ada yang kelihatannya tidak sedang menyombongkan diri karena jagoannya menang.  Tapi terang-terangan mengejek yang kalah.  Ada juga yang sudah jelas kalah tapi masih sibuk ngeles nyalah-nyalahin yang menang.  Kalau sudah kehabisan bahan ejekan ujung-ujungnya menyerang secara personal, atau kalau perlu main body shaming, menghina terang-terangan.  Seolah-olah dia saja yang paling gimana gitu.  Pertama sih menyenangkan nonton kelucuan-kelucuan seperti ini.  Anggaplah sebagai hiburan di hari libur karena bisa scrolling sana sini sambil ketawa ketiwi.  Tapi lama-lama terasa sangat menyebalkan.

Lucunya lagi kalau diperhatikan, manusia-manusia yang sukanya ribut di medsos ini, sepertinya nggak mau ribut sendirian.  Dia akan cari kawan untuk menciptakan keributan.  Jangan sampai terlihat hanya dia saja yang ribut.   Kalau dia marah karena jagonya kalah maka orang lain seolah harus ikutan marah juga.  Bahwa orang lain yang tidak sama pilihan dengannya itu salah dan hanya pilihannya yang betul.  Menurutku sih itu hal yang wajar dan sah-sah saja.  Tapi kalau dilampiaskan di media sosial supaya orang lain terprovokasi itu kok kayak nggak ngotak saja menurutku 😎

Sudahlah.  Ini sudah hari kelima sejak hari coblosan kemarin.  Sudah selesai.  Serahkan semua kepada mereka yang sudah ditugaskan untuk mengurusi.  Ngapain juga masih saling ribut sendiri?  Nggak puas ya ajukan saja ke atas.  Kan semua ada prosedurnya.  Yang di atas sudah saling rangkul-rangkulan, yang di bawah masih gontok-gontokan karena beda pilihan.  Lucu! Ayo salaman!  Yang kerja fokus kerja.  Yang leyeh-leyeh fokus leyeh-leyeh.  Pokoke fokus dengan diri masing-masing sajalah.  Selow....woles....!

#Selamat Hari Senin.  Hari yang kusukai semenjak tidak lagi bekerja 😍

Label:
0 Responses