Martina Felesia

Senangnya jadi pengangguran itu ya begini ini:  lebih banyak jalan-jalannya daripada kerjanya.  Dua minggu lalu masih di Jogja, dua minggu berikutnya sudah kongkow-kongkow di Batam bersama kawan-kawan lama mantan teman sekerja.  Judulnya sih keren: Halal Bihalal.  Faktanya isinya cuman becanda-canda dan nggibahin topik lama yang tidak akan pernah ada habisnya sejak zaman dahulu kala.


"Mak Tue, Lu di mana?  Ketemuan kita?!" seorang kawan lama DM via WA.

"Di Batam.  Oke!  Kapan?  Di mana?"

Setelah basa-basi nggak jelas karena sama-sama tahu bahwa basa-basi yang sudah basi itu sungguh tidak perlu, maka jadilah di suatu hari Sabtu siang,  dalam cuaca setengah mendung dan setengah panas, jadi juga kami ketemuan.  Karena yang ketemuan ini kumpulan hampir menjelang lansia, maka sudah pasti ketemuannya di tempat yang adem dan mudah dijangkau oleh semua peserta.

Setelah penat menunggu karena molor satu jam dari waktu yang sudah ditetapkan, akhirnya muncul juga para peserta halal bihalal kali ini.  Biasa ya, jam di Batam itu memang begitu.  Kalau tidak molor sepertinya kurang asoi.  Jadi meskipun sebenarnya bisa datang tepat waktu, tetap saja molor.  Kalau bisa telat kenapa harus on time?  Begitulah kira-kira mottonya.  Satu bapak-bapak yang sudah pensiun dua tahun, dan 5 mamak-mamak biang berisik di mana-mana.  Yang mamak-mamak ini tiga masih bertahan di gelanggang pertempuran dan yang dua (termasuk diriku) sudah menyerah kalah karena bosan berurusan dengan nenek lampir di tempat kerja.  

Begitulah ceritanya kalau sudah ketemu.  Enam orang menuju lansia.  Ngumpul, makan, lanjut ngekek-ngekek sampai sakit perut karena kebanyakan tertawa.  Mungkin bagi sebagian orang tidak penting.  Tapi bagiku, yang setahun ini lepas dari dunia kerja, bertemu dengan kawan lama sungguh membahagiakan.  Meskipun hanya pertemuan kecil dan sederhana tetapi sanggup membawa angin segar.  Bisa tertawa lepas tanpa beban itu sungguh sangat berarti bagi sebagian orang.  Tidak perlu jaim, tidak perlu sungkan, tidak perlu berpura-pura.  


Dan yang paling penting di antara semuanya, jangan lupa foto-foto kalau ketemuan.  Nggak usah kuatir kelihatan seperti aki-aki dan nini-nini ya.  Serahkan semua pada ahlinya.  Selagi masih ada handphone jahatnya Umi Dessy, jangan takut terlihat umur lebih deh.  Kuncinya cuman satu kok:  Smileeee.....dan Cheers....!😁😂

Hanya kamuflase sesaat. Aslinya sih nggak sebening itu😁


Label:
0 Responses