Pak DjokoWi di keluarga kami WA siang-siang mengabarkan handphonenya mota mati terus. Dipencet-pencet kayak manapun tetap saja sowak. Setiap mau ngetik pesan harus direstart dulu baru bisa. Lha kan capek juga kalau kayak gitu. Belum lagi handphone yang judulnya Samsung itu kalau direstart mau menghidupkan lagi harus nunggu agak lama. Macam tarik ulur nafas dulu panjang-panjang baru bisa hidup lagi. Jadi membayangkan beliaunya yang gaptek itu sibuk otak-atik handphone malah membuatku kepikiran.
"Yo wes. Nanti malem mingguan di luar saja. Sekalian cari handphone baru. Kan memang sudah lama juga umur handphone sebelumnya. Sudah waktunya pensiun!" aku mengirimkan pesan lewat WA. Berharap sempat dibaca sebelum handphonenya betul-betul tamat.
Sepulang kerja si Bapak itu dengan semangat mengingatkan ajakanku untuk ganti handphone. Selesai memberi makan anjing kesayangannya, mengajak jalan-jalan di luar sebentar, langsung sigap mandi dan beres-beres diri sendiri. Sesudah itu ngoprak-ngoprak diriku untuk segera bersiap-siap. Harus gercep sebelum aku berubah pikiran. Masalahnya aku tuh suka labil kalau urusan harus keluar-keluar rumah. Suka mendadak berubah pikiran. Apalagi kalau harus mandi dulu pas enak-enaknya rebahan😁
Akhirnya memang jadilah kami malam mingguan di luar. Jalan macet bukan masalah. Belum tentu juga bisa keluar berdua-dua gini setiap Sabtu. Lebih enak nonton pilem sendiri di rumah. Tapi demi janji kepada misua tercinta mau tidak mau ya harus pergi. Sampai lupa bawa jaket. Sebagai orang ndeso yang kalau kemana-mana harus bawa jaket karena takut masuk angin, maka lupa membawa jaket itu seperti suatu musibah. Bisa-bisa pulang malem mingguan malah langsung kerokan. Maklum, yang pergi malam mingguan dua orang sejoli yang sudah mulai umur lebih 😂Sampai tujuan langsung menuju konter handphone idolanya. Tanpa banyak cincong milih yang harganya murah meriah tapi memorinya gede. 256GB cing! Macam hobi poto-poto sajalah pokoknya. Dan sebagai juru bayar yang duitnya juga dari dirinya, aku langsung oke-oke saja. Kek mana lagi ya kan? Handphone yang lama itu mau diapain juga tetap akan hang heng terus. Daripada bikin stress kan mending diganti. Lagipula umurnya pun jauh sebelum Corona melanda. Sudah waktunyalah memang!
Selesai urusan handphone, penginnya sih ngopi-ngopi bentar di mall. Eh, ternyata sudah banyak lapak yang siap-siap untuk tutup. Setelah melihat jam ternyata memang sudah malam. Pantesan banyak lapak yang sudah mulai tutup. Jadi menyesal kenapa sebelumnya nggak jalan-jalan dulu cari kopi atau cemilan. Kan sebelumnya masih ada waktu saat menunggu pengaturan handphone baru. Sudah banyak lapak yang tutup baru keingat. Ya, beginilah kalau yang ngemall Anak Baru Gaek. Bukannya mau nongki-nongki cantik malah harus menahan lapar dan haus padahal sedang berada di mall. Lupa kalau jamnya muter terus.
Saat pulang belok sebentar ke toko yang masih jual roti tapi sudah nggak jual minum. Nggak papalah. Daripada nggak ada yang dipakai ngganjel perut sama sekali. Yang penting Pak DjokoWi hepi dan nyonyanya pun hepi. Urusan makan bisa diatur di rumah. Sepanjang jalan pulang ngidupin lagu-lagu kekinian sambil nyanyi-nyanyi ngikuti lagu sebisanya. Kali ini pak presiden KW tidak komplain mendengar bininya nyanyi-nyanyi asal-asalan karena nggak hafal syairnya. Lha kan beliaunya lagi hepi. Ngapain juga stress mendengar istri sendiri nyanyi?!
"Nanti sampai rumah dirimu punya tugas loh!" aku berkata sambil sesekali menyanyi sesekali menguap.
"Apa?"
"Bikin kopilah!" aku menegaskan.
Dan begitulah. Nggak jadi ngopi-ngopi cantik di mall, tapi malah ngopi-ngopi cantik di kamar sambil membantu menyelesaikan settingan handphone baru sampai selesai. Aku menguap lagi panjang-panjang meskipun sudah ngopi. Nguantuk pol!