 |
Foto Juli 2023 |
Jogja sudah mulai ramai. Maklum, sudah masuk
musim liburan. Semua itu bisa ditandai dengan adanya kemacetan di mana-mana. Malioboro yang biasanya syahdu mendayu-dayu sudah mulai penuh dengan orang foto-foto. Nggak pagi, nggak siang, nggak sore, nggak malam. Tambah malam tambah ramai. Tambah pula macetnya. Seputaran alun-alun
Lor juga sudah mulai dipenuhi wisatawan. Begitu juga dengan alun-alun
Kidul yang di hari-hari biasa ramai dengan pengunjung.
Umpek-umpekan manusia yang sedang berlomba-lomba menikmati liburan sembari kulineran semakin menambah keramaian di setiap sudutnya.
Kemarin sore ketika iseng-iseng keluar rumah karena ingin mencari sesuatu, kakiku malah nyangkut di roda gerobak bapak penjual rujak yang meletakkan dagangannya terlalu ke tengah. Posisiku sedang dibonceng sepeda motor oleh anak perempuanku yang dengan susah payah berusaha menghindari kendaraan dari arah berlawanan, yang mengambil jalur terlalu ke kanan. Sementara itu jalanan seputaran Kraton yang sempit sudah dipenuhi dengan becak, mobil, dan juga andong yang berhenti di sepanjang tepian jalan. Bukannya mengumpat malah aku yang minta-minta maaf ke bapak penjual rujak. Padahal kakiku yang lecet. Sementara roda gerobak si bapak terlihat biasa-biasa saja. Jadi takjublah diriku ini. Seserius itukah Jogja telah mengubah akhlak-ku?😂

Melihat keramaian dan kemacetan yang ada, pada akhirnya selalu mengurungkan niatku untuk ikut-ikutan
menikmati liburan seperti yang lainnya. Kalau nggak penting kali aku lebih memilih untuk berdiam diri di rumah saja.
Leyehan, nonton Netflix,
ngeblog, bersih-bersih rumah, main Sudoku dan lain-lain. Padahal di rumah saja sebenarnya juga membosankan. Tetapi baru membayangkan panasnya udara di luar dan kemacetan yang ada sudah membuatku menyerah sebelum melakukan apa-apa. Jadi nggak salah juga kalau anak-anak sering mengejekku
labil. Sebentar menggebu-gebu ingin keluar rumah, sebentar kemudian membatalkan rencana tanpa disangka-sangka. Labillah pokoknya!😁
Meskipun masih pagi, biasanya sudah banyak orang duduk-duduk manis menikmati soto sambil lesehan di sepanjang jalan seputaran alun-alun Utara. Biasanya juga aku dengan pedenya ya tetap berolah raga. Tidak tergiur dengan harumnya bau soto yang merajalela sepanjang perjalanan. Padahal aslinya ya pengin. Sambil lesehan, sambil ngobrol, sambil makan semangkok soto di pagi hari, alangkah indahnya. Tapi karena niatnya itu olah raga, mau tidak mau ya harus di-rem dulu keinginannya Masak gara-gara mambu soto malah nggak jadi menyehatkan diri? Yang agak sedikit repot itu kalau mau jalan keliling alun-alun malah banyak orang yang duduk selonjororan sepanjang jalan setapak di pinggiran alun-alun. Aku takut salah injek!
 |
Solo, bukan Jogja |
Untunglah anak-anak sedikit banyak sudah tahu seluk beluk kota Jogja. Jadi mereka terkadang memutuskan untuk pergi sendiri kalau mereka ingin pergi-pergi sementara mamaknya lebih memilih untuk mager . Tinggal telponan sama kawan sekolah dan cuss....sudah melalak mereka kemana-mana. Sementara mamak yang kebanyakan rencana ini sekali lagi lebih memilih untuk leyeh-leyeh dan menikmati dunianya sendiri. Mungkin karena sehari-hari aku banyak tinggal di sini jadi sudah tidak ingin kemana-mana lagi. Kalau dulu itu sepertinya bisa pulang ke Jogja rasanya istimewa sekali. Sekarang mah sudah terasa biasa-biasa saja. Mungkin juga karena harus pisah-pisahan sementara waktu sama bapaknya anak-anak. Kalau dianya di sini mungkin beda lagi ceritanya.
Bagaimanapun juga, selamat berlibur di Jogja dan di tempat-tempat lainnya. Nikmatilah liburanmu selagi bisa. Yang masih berkutat dengan urusan kerja dan belum bisa liburan ya yang sabar saja dulu. Nggak sempat liburan sekarang lain waktu mungkin ada kesempatan. Selalu berhati-hati di manapun berada dan tetaplah menjaga kesehatan ya...💓