Martina Felesia

Sampai sekarang banyak orang yang menyayangkan mengapa aku memutuskan untuk berhenti kerja.  Padahal zaman lagi susah.  Padahal tidak semua orang bisa mendapatkan pekerjaan di perusahaan besar yang menjadi impian banyak orang seperti aku.  Padahal beberapa tahun lagi pensiun.  Padahal begini, padahal begitu. Aku yang dikomentari hanya ketawa ketiwi.  

Padahal mereka tidak tahu betapa tersiksanya diriku setiap pagi saat harus berangkat kerja.  Stres membuat tubuh menjadi ringkih dan rapuh.  Belum apa-apa sudah lunglai.  Badan rasanya tidak ada tenaga. Mau ngapa-ngapain males.  Terkadang tiba-tiba saja terasa seperti berhenti bernafas.  Sesak sampai ke ulu hati.  Begitu terus setiap hari.  Setiap berangkat kerja selalu takut kalau tiba-tiba terkapar di jalan, pingsan!

Tapi mengapa bisa bertahan sampai sekian puluh tahun kalau nggak betah?  Iya, dulu aku memang selalu excited setiap berangkat kerja.  Itu duluuu.  Sebelum gonti-ganti atasan dan pekerjaanSebelum bertemu banyak setan yang ternyata sedang melakukan penyamaran. Sebelum orang yang awalnya biasa-biasa saja tiba-tiba merasa dirinya cantik seperti Sophia Latjuba😁Intinya adalah, aku tidak pernah menyesali keputusanku untuk berhenti kerja kala itu.  Dari keputusan itulah aku bisa belajar tentang banyak hal.  Jangan pernah menilai seseorang dari tampilan luar.  Wajah lugu, kata-kata lembut, bukan jaminan seseorang tidak bisa menjadi setan bagi sesamanya.  Terkadang yang lugu-lugu, yang lembut-lembut, itu lebih berbahaya daripada mereka yang penampilannya kayak preman.


Bulan ini adalah tahun kedua peringatan aku menikmati duduk-duduk manis di rumah.  Duduk-duduk manis tanpa perlu bertemu banyak orang.  Bisa bangun sesuka hati tanpa takut depresi.  Bisa menonton film sampai rasanya mau muntah.  Sesekali menghasilkan receh hanya dari rumah.  Berkurang pendapatan, tetapi efeknya luar biasa.  Dompet obat yang dulu kutenteng kemana-mana waktu masih bekerja, sudah kubuang ke tempat sampah.  Tidak ada lagi migrain, apalagi vertigo.  Tidak ada lagi lemes-lemes macam orang tidak pernah makan.  Paramex, Panadol, Salonpas Hot, Freshcare, semua sudah bye-bye dari hidupku.

Jadi bagiku tidak ada kata padahal begini atau begitu, mengapa begini atau begitu.  Setiap orang memiliki kapasitasnya masing-masing dalam menampung suatu masalah dan menyelesaikannya.  Belum tentu yang dilihat baik oleh orang lain itu adalah yang terbaik.  Belum tentu rumput tetangga benar-benar hijau seperti gambaran mata orang yang melihatnya. Jadi menurutku life must go on .  Biarkan anjing menggonggong sesukanya.  Kalau capek nanti pasti berhenti juga 😍 

#celebratingmylife

Label:
0 Responses