Jadi, anak kedua dan ketiga memutuskan pulang ke Batam saat liburan. Selain memang berencana untuk libur di rumah, juga karena ada sesuatu yang ingin diurus. Si Bungsu sudah saatnya punya KTP. Supaya mudah kalau mau mengurus sesuatu yang berkaitan dengan dokumen administrasi pemerintah. Jadi singkat cerita pulanglah mereka. Untuk pertama kalinya menempuh perjalanan Jogja Batam tanpa didampingi orang tua. Selamat sampai tujuan tanpa perlu ada drama-drama.
Selesai tugas koor Natal pagi yang jam 10.00WIB langsung pulang tanpa ikut foto-foto dengan anggota koor lainnya. Selain nggak hobi berfoto-foto di gereja, memang harus cepat-cepat pulang untuk mempersiapkan keperluan liburan. Rencananya mau melipir sebentar ke negara tetangga, menjenguk si Sulung yang memang bekerja di sana. Karena kakak liburnya hanya dua hari, maka kami liburannya harus fleksibel, sat set dan tentu saja ditempuh ala backpackeran. Selain irit juga lebih sehat karena akan banyak jalan dan lari-lari anjing tentunya. Selain itu juga lebih bisa menikmati pemandangan selama perjalanan dibandingkan kalau naik pesawat.
Aku agak panik juga melihat antrian yang tidak biasanya. Maklum, bis sudah terlanjur di-booking. Kalau terlambat datang alamat hangus tiketnya. Kalau dapat petugas imigrasi yang sudah penat, urusan imigrasi bisa sat set. Kalau dapat petugas yang masih bersemangat kerja meskipun malam sudah larut, sudah pasti akan banyak pertanyaan. Beruntung kami berempat bisa lolos dengan mudah. Hanya dicocokkan antara muka dan foto passport terus oke.
Urusan imigrasi selesai dilanjutkan dengan urusan harus kejar jadwal bus ke Terminal Larkin Johor Baru. Kalau nunggu pesan Grab gak akan bisa karena waktunya sudah sangat mepet. Akhirnya naik taksi tanpa argo dan tanpa tawar menawar. RM30 saja. Dua kali lipat dari harga Grab. Tapi masih murahlah dibandingkan waktu berharga yang memang akan dikejar. Untung bapak taksinya itu tahu kalau kami buru-buru. Tanpa banyak cakap langsung ngebut kayak Schumacher. Gak sampai 15 menit sudah sampai di terminal.
Sampai di terminal kami berlarian kayak orang kesurupan menuju konter check in. Tentu saja sambil ngos-ngosan-lah. Tepat jam 22.00 waktu Malaysia. Di konter langsung ditolak untuk check in dan langsung disarankan masuk tanpa boarding pass untuk mencari lokasi busnya mangkal. Akhirnya kami pontang panting masuk ke dalam ruang tunggu tanpa boarding pass. Hanya menunjukkan bukti beli tiket online langsung dibukakan pintu sama penjaganya. Sampai di dalam pontang-panting lagi menuju tempat bus menunggu sambil beberapa kali bertanya ke petugas security kalau tidak tahu arah. Dan syukurlah, busnya ternyata masih setia menunggu penumpang. Selain kami, rupanya ada beberapa penumpang lain yang juga harus ditunggu. Mungkin sama-sama telat ferry dan ngantri di imigrasi seperti kami. Sampai di dalam bis, kami saling memandang dan tertawa lega. Akhirnya berhasil juga naik bis tanpa ditinggal.
Mungkin karena lelah berlari-larian sambil memanggul tas carrier, maka sepanjang jalan hanya bisa tidur. Tidak ada waktu lagi untuk menikmati pemandangan. Lagipula pemandangan apa yang bisa dilihat tengah malam? Hanya lampu jalan dan kegelapan.
Tanpa terasa jam 2.30 Waktu Malaysia sudah sampai TBS Kuala Lumpur. Perjalanan yang biasanya ditempuh kurang lebih 5 jam kalau siang hari sekarang ditempuh hanya 3.5 jam. Kepagian! Padahal bilang sama kakak paling sampai sekitar jam 3 pagi. Ya okelah. Mau apalagi ya kan? Sembari menunggu kakak bangun jam 3 pagi, kami ngangak-ngangak dulu di terminal. Cari tempat enak untuk ngopi. Dan bikin pop mie tentu saja. Makan pop mie dan ngopi dini hari seperti itu rasanya seperti sedang ikut camping. Hanya saja kali ini campingnya pindah ke terminal.
Urusan bising semalam yang sempat tertunda karena kelelahan akhirnya dilanjutkan esok paginya. Ada yang sibuk bagi-bagi baju, ada yang eyel-eyelan antara harus mandi dan tidak mandi. Semua masih males-malesan walau hanya sekedar keluar untuk cari sarapan. Akhirnya pesan Grabfood. Makan di kamar. Karena kakak liburnya hanya di tanggal 26 dan 27 maka kami fokuskan untuk kumpul-kumpul keluarga saja hari itu. Leyeh-leyeh, makan, bergunjing, saling olok, ketawa-ketawa, foto-foto. Tanggal 27 besoknya kakak ada acara Christmas di kantornya, sementara kami berempat berencana untuk melanjutkan perjalanan ke Penang. Jadi kalau dilihat-lihat waktu untuk berkumpul full ya hanya di tanggal 26 itu saja.
Malamnya kembali ke tempat kost kakak. Ambil semua tas untuk check in di hotel. Meskipun jarak hotel dengan tempat tinggal kakak dekat tetap harus naik Grab karena tentengan kami banyak. Kalau harus jalan kaki ya No Way lah ya. Check in, terus cari makan malam. Di sekitar hotel banyak tempat makan enak. Ada yang di tenda-tenda, ada yang di warung-warung. Dari sekian banyak menu yang dipesan, rasanya tidak ada yang tidak enak. Semua enak. Harga standar, tapi kualitas oke punya. Pokoknya enak-enaklah 😋
Tengah malam kakak pamit mau pulang balik ke apartemennya. Ada kawannya yang sepulang kerja mau nyamperin karena tempat tinggalnya sama. Cipika cipiki, wejangan-wejangan, nasihat, semua keluar dari mulut emak bapaknya. Intinya semoga si Sulung sehat-sehat saja tinggal di perantauan. Bisa jaga diri dengan baik dan bisa semakin dewasa dalam hal apapun yang dilakukannya.
Kakak pulang kami pun siap-siap. Harus tidur cepat dan membereskan segala macam printilan yang akan dibawa. Besok harus check out pagi-pagi karena akan melanjutkan perjalanan ke Pulau Penang. Naik bis KKKL Express dari TBS jam 9 pagi. Jadi paling tidak jam 8 pagi sudah harus berangkat ke terminal.Besok-besok ceritanya dilanjutkan ke Part 2 ya. Sekarang mau Netflikan dulu karena ternyata lama tidak menulis membuat jemariku terasa ngilu-ngilu. Cepat pegal. Nggak tahu karena memang faktor U atau karena kebanyakan nonton drakor. Yang jelas cepat capek saja. Baru nulis sebentar sudah pengin makan. Kalau tidak pengin rebahan. Kalau tidak ya tergoda Netflikan. Beginilah nasib orang yang tidak dikejar-kejar oleh pekerjaan. Suka-suka saja seperti tidak ada beban. Padahal bebannya banyak. Segunung. Hanya saja bukan untuk dipublikasikan untuk umum 😁
(Bersambung)