Martina Felesia

Waktu memutuskan untuk menyekolahkan anak-anak di luar kota, banyak bermunculan komentar seperti ini:"Nggak kasihan ya, Bun? Kan mereka masih SMA.  Kok tega sih masih SMA harus  jauh-jauh dari rumah.  Kok nggak nunggu mereka kuliah saja?!"

Aku sempat tercenung panjang.  Mikir.  Iya ya, kok aku tega banget ya?  Tapi setelah kupikir-pikir lagi, sepertinya aku tidak perlu menyesal menyekolahkan mereka jauh dari rumah.  Kalau dibilang tega ya memang harus tega.  Kasihan, iya juga!  Tetapi akan lebih kasihan lagi kalau pada saatnya nanti mereka tidak terbiasa untuk berpisah dari orang tua.  Akan lebih nggak tega lagi kalau pada suatu saat nanti mereka tidak terbiasa untuk hidup mandiri, dan malah keteteran saat harus memulai semuanya sendiri.

Sekarang anak kedua sudah masuk perguruan tinggi.  Si Bungsu baru naik kelas dua SMA. Selama beberapa tahun ini keduanya sudah menjalani dan mengalami bagaimana rasanya hidup di luar kota, jauh dari orang tua. Berdua mereka tinggal di rumah kontrakan yang tentu saja biaya sewanya tidak bisa dibilang murah untuk ukuran tinggal di pusat kota.  Biaya sekolahnya juga tidak murah.  Tetapi demi harapan ke depan yang lebih baik, mau tidak mau aku dan suami memang harus tega dari sekarang.

Sekarang ini kalau dilihat lumayan jugalah hasilnya.  Abang dan adik sudah jauh lebih mandiri.  Apa-apa harus mikir sendiri, dikerjakan sendiri, meskipun harus secara bergantian.  Kalau dulu di rumah ada yang membantu, sekarang tidak lagi.  Sekarang mereka lebih terbiasa untuk menyapu, mengepel, memasak, mencuci, dan tentu saja mengatur keuangan sendiri.  Sudah pandai untuk memikirkan dan mengatur bagaimana caranya dengan duit sekian bisa bertahan hidup berdua selama sebulan.  Sudah tahu tempat- tempat belanja murah dan bagaimana cara berhemat menggunakan sistem Food Prep yang dulu sempat kuajarkan waktu aku mendampingi mereka.  Kalau tidak dipaksa, belum tentu mereka jadi seperti sekarang ini.

Jadi apa tugasku sekarang sebagai emaknya?  Ya mengawasi mereka dari jauhlah.  Menggunakan unsur percaya saja.  Toh sekarang ini sudah banyak alat komunikasi canggih yang bisa dipakai.  Sewaktu-waktu bisa video call.  Kalau kangen tinggal undang semua untuk bergibah di WA Grup keluarga, yang anggotanya hanya lima.  Mudah!  Lagipula kalau ada masalah anak-anak pasti 'bising'nya kepada kami orang tuanya.  Jadi bagiku secara pribadi, jarak jauh tidak jadi masalah yang berarti.

Pada prinsipnya adalah, kita harus percaya kepada mereka.  Percaya bahwa semuanya akan baik-baik saja.  Kalau tidak baik harus segera memberi kabar secepat mungkin tanpa ditunda-tunda.  Bagiku, kepercayaan adalah unsur yang sangat penting untuk menjaga anak-anak, di manapun mereka berada.

Semoga semua diberkati dengan berlimpah-limpah cinta selagi kami bisa memberikannya.   Amin.

Label:
0 Responses